Sabtu, 09 November 2013

MATA KULIAH GEOGRAFI REGIONAL DUNIA



BAB  I
DESKRIPSI  WILAYAH

I.1        Letak geografis
Inggris disebut juga United Kingdom of Great Britain and Northern Ireland (Britania Raya dan Irlandia Utara). Inggris beribu kota di London. Inggris merupakan negara kepulauan yang terdiri atas wilayah England, Wales, Skotlandia, dan Irlandia Utara, dan ditambah sejumlah kepulauan Kanal, Orkney, Sketland, dan Hebrides. Jarak dari ujung utara ke selatan sejauh 965 km dan dari timur ke barat sejauh 515 km.
Secara geografis letak Negara Inggris berbatasan dengan Negara Irlandia dan negsrs Perancis.
Luas wilayah Inggris dan Irlandia Utara adalah 318.872 km2. Dan kedudukannya dengan benua Eropa dipisahkan oleh selat Dover sejauh 31 km.
Batas Wilayah
Wilayah negara Inggris merupakan negara maritim 100% yang terletak di pinggir Timur samudra Pasifik.
Letak  administratif negara Inggris , yaitu :
Batas-batas wilayah negara Inggris:
Sebelah utara    : Samudra Atlantik
Sebelah selatan  : Selat Inggris
Sebelah timur               : Laut utara
Sebelah barat     : Samudra Atlantik.
Bentang Alam
Berdasarkan relief dan keadaan batuannya, wilayah bentang alam di Inggris dapat dibedakan menjadi 3 bagian.
a. Kawasan bergunung-gunung (bagian barat dan utara)
-Dataran tinggi utara (Northern Highland): puncak Gunung Ben Nevis (1343 m) dan Gunung Merrick) (843 m).
   -Dataran rendah tengah (Central Lowland): lembah Sungai Clyde, Teluk Forth, dan TelukTay.
   -Wales (kawasan yang menjorok ke arah barat): Pegunungan Cambrian dengan puncaknya Gunung Snowdon (1.085 m).
  -Wales Selatan: Plata yang memuncak di Taman Nasional Brecan Beacons (886 m).
b.   Irlandia Utara berhubungan dengan pegunungan barat Inggris, tetapi Danau Neagh dan dataran rendah sekelilingnya menempati posisi sentral (merupakan cekungan di daerah plato basalt).
c.    Daerah yang bergelombang (bagian timur dan selatan), mengalir Sungai Thames. Sebanyak 15 jembatan melewati Sungai Thames, misalnya Jembatan Wesminstar, Menara Waterloo, dan Jembatan Kew. Yang paling menonjol, jembatan London, jembatan ini menopang arus lalu lintas yang lalu lalang di atas Sungai Thames (Jantung perdagangan kota London).
I.2        Letak astronomis       
     Secara astronomis wilayah Inggris terletak antara 50o LU – 61o LU dan 2o BT – 10o BB.




BAB  II
POLA WILAYAH  REGIONAL

II.1      Perekonomian Negara Inggris
            Inggris adalah salah satu yang ekonominya paling kuat, produk domestic bruto (PDB) berada di urutan terdepan di negara-negara Eropa. Proporsi pembuatan Inggris agak menurun dalam ekonomi nasional, sedangkan proporsi industri jasa dan energi semakin naik, khususnya indsutri bisnis, industri moneter dan industri asuransi mencapai perkembangan pesat. Pada tahun 2002, ekonomi Inggris nomor 4 terbesar di dunia, adalah negara investor nomor 2 terbesar di dunia. Perusahaan swasta adalah soko guru ekonomi Inggris yang mengambil 60 persen dalam PDBnya. Sumber daya Inggris cukup kaya di negara-negara Uni Eropa. Adalah negara produk minyak bumi dan gas alam yang utama di dunia. Sumber dayanya terutama adalah batu bara, minyak bumi, gas alam, tenaga atom dan tenaga air.
Publikasi United Nations Human Development Report telah menempat- kan Inggris di nomor 15 dari 17 negara industri dalam tingkat kemiskinan. Insfitute for Fiscal Studies juga melakukan riset yang menunjukkan bahwa antara pertengahan tahun 70-an dan tahun 90-an, jumlah penduduk yang memperoleh pendapatan di bawah 5G % dari rata-rata pendapatan norrnai, meningkat dari tiga juta penduduk menjadi sebelas juta penduduk. Sementara itu, untuk penduduk yang hidup di bawah tingkat kemiskinan tidak mengalami peningkatan hidup sejak tahun 60-an.’ Dalam waktu beberapa tahun terakhir, kita juga menyaksikan bagaimana ribuan lapangan kerja telah hilang di Inggris, sebagai contoh di Inggris pada tahun 1980 industri manufaktur mempekerjakan tujuh juta buruh, sedangkan di tahun 1998 hanya tersisa sekitar 3,9 juta buruh. Nilai ekspor menurut dari 6,4 % di tahun 1997 menjadi 3,9 % di tahun 1998. Sementara itu industri manufaktur di Inggris sendiri mengalami defisit sebesar 20 juta pound.
Secara umum, perekonomian Inggris bisa dikatakan berada dalam grafik menurun. lndustri di Inggris sudah tidak mempunyai daya saing lagi di pasar dunia. Hal ini disebabkan karena para kapitalis di Inggris sudah tidak tertarik untuk menginvestasikan modal mereka di bidang industri; sebagian besar dari mereka mengirimkan modal mereka ke luar negri. Sementara itu, untuk industri yang tersisa, mereka sudah tidak memberi perhatian yang besar lagi, misalnya untuk biaya training buruh mereka hanya mengeluarkan dana 0,3 % dari pendapatan mereka. Bandingkan angka ini dengan Jepang dan Jerman yang menghabiskan biaya enam kali lebih besar untuk training buruh. Jadi lnggris telah masuk ke dalam era low skill economy, bisa dikatakan bahwa hanya sekitar 35 % buruh di Inggris yang merupakan skil/ed workers dan jumlah anak muda antara 16-25 tahun yang berpendidikan memadai juga hanya mencapai angka 35 %. Di tambah lagi dengan kondisi di mana biaya produksi di Inggris 20 pesen lebih besar dibandingkan biaya produksi di negara Eropa lainnya.

Federasi Sektor Industri Inggris (CBI) mengumumkan bahwa output sektor manufaktur Inggris mengalami penurunan. Berdasarkan data yang dirilis oleh lembaga tersebut diketahui bahwa output sektor manufaktur melemah menjadi -42 poin dari posisi bulan Oktober yang sebesar -31 poin. Penurunan output sektor manufaktur sebenarnya telah diperkirakan oleh banyak pihak seiring masih belum pulihnya perekonomian Inggris.
Level penurunan tersebut merupakan level penurunan terbesar sejak bulan September 1980. Selain itu, dengan adanya hasil dari survey yang dilakukan oleh CBI tersebut semakin mengantarkan Inggris pada kondisi resesi. Pada beberapa hari yang lalu bahkan Jerman telah resemi memasuki resesi akibat turunnya pertumbuhan ekonomi dalam dua kuartal terakhir.
Dalam upaya memulihkan perekonomian Inggris, pihak BoE telah memastikan akan kembali memangkas tingkat suku bunga. Berdasarkan hasil rapat internal, yang disertai dengan hasil voting dimana mayoritas anggota rapat setuju akan hal tersebut. BoE sepakat akan memengkas suku bunganya sebesar 150 basis poin.
Pergerakan pounds saat ini cenderung menguat tipis terhada dollar. Saat ini pounds berada di level 1.5073 dollar. Menurut analisa dari Vibiz Research di Vibiz Consulting, pergerakan pounds diperkirakan akan masih bergerak pada teritori terbatas. Pengaruh mungkin akan datang dari pergerakan dollar yang cenderung melemah. (JP)
Sektor manufaktur Inggris tergelincir selama empat bulan berturut-turut di Agustus setelah permintaan dari dalam dan luar negeri jatuh, berdasarkan survey, Kondisi ini memicu ekspektasi bahwa ekonomi bergerak menuju resesi.
Chartered Institute of Purchasing and Supply/Markit mengatakan indeks purchasing menagers secara tak terduga naik menjadi 45,9 bulan lalu dibandingkan 44,1 di Juli. analis memperkirakan sebesar 44,0. Angka dibawah 50,0 menunjukkan kontraksi.
Melemahnya sektor pabrikan atau manufaktur terjadi karena buruknya ekonomi dalam negeri dan tingginya tekanan inflasi mengikis keyakinan di level bisnis dan rumah tangga.
Figur itu walau lebih baik dari perkiraan, masih menunjukkan pelambatan ekonomi dan memperkuat prediksi bahwa Inggris akan memasuki resesi pertama sejak awal 1990an.
Figur ini menunjukkan produksi banyak perusahaan dipicu oleh pengerjaan order yang telah ada sebelumnya, dibandingkan bisnis baru. sementara indeks produksi naik menjadi 48,7 di Agustus dari 43,2 di Juli.
Sektor manufaktur UK berkontraksi hampir terbanyak dalam satu dekade di bulan Juli dan harga-harga yang dikenai oleh pabrik-pabrik naik pada laju tercepat sejak 1999, menambah dilemma Bank of England yang sedang berupaya untuk menghindari resesi.
Penurunan lebih besar dari ekspektasi, menjadi 44.3. Indeks yang dikeluarkan CIPS untuk manufaktur jatuh menjadi 44.3 ini, merupakan level terendah sejak Desember 1998, dari 45.9 bulan Juni. Penurunan tajam manufaktur yang semakin dalam setelah laporan minggu ini menunjukkan harga rumah UK jatuh terbanyak sejak 1991 di bulan Juli dan tingkat keyakinan konsumen merosot hingga rekor terendah.
Pada saat yang sama, beberapa pembuat kebijakan bank sentral berargumen bahwa kenaikan suku bunga akan diperlukan untuk memerangi lajunya inflasi. Ini merupakan laporan ekonomi lain yang mengindikasikan pemerosotan ekonomi belum bisa dikendalikan dan berlanjut menghadapi resesi.
2.1.2 Perusahaan-perusahaan kecil dan mikro
Sebuah perusahaan asal Inggris, berencana menutup usahanya untuk selamanya. Woolworths, yang memulai usahanya sejak 99 tahun yang lalu, akan menutup seluruh tokonya. 200, atau hampir setengah toko yang dimilikinya sudah ditutup.
Sekitar 27 ribu orang diperkirakan akan kehilangan pekerjaan setelah perusahaan retail tersebut mendaftarkan perlindungan bagi kebangkrutannya, di bulan November.
Ratusan pembeli berkumpul di toko tersebut, Sabtu lalu. Berharap mendapatkan penawaran terakhir dari toko tersebut sebelum tutup.
Perusahaan retail Inggris mempertahankan perusahaan asli AS-nya, yang pada akhirnya tetap ditutup Woolworths di tahun 1997, dengan harapan, pada saat-saat terakhir akan datang pengusaha yang akan membeli perusahaan tersebut.
2.2 Pendapatan Nasional atau Tingkat Output Masyarakat Inggris
Pendapatan terbesar Inggris, yang GDPnya tahun 2006 diperkirakan USD1,93 Trillion, diperoleh dari sektor finansial, insurance dan business services, yang kesemuanya berkedudukan di London, sebagai pusat perdagangan dan finansial dunia
Kantor Pusat Statistik Inggris mengumumkan laporan mengenai data harga output produksi naik sebesar 8,9%. Peningkatan ini merupakan level tertinggi sejak tahun 1986 dan mencerminkan bahwa melonjaknya harga output produksi disebabkan oleh naiknya harga bahan baku setelah harga minyak mengalami posisi rekor pada bulan Mei lalu.
Naiknya harga output produksi sebesar 8,9% melebihi ekspektasi para analis yang memperkirakan level harga output akan berkisar menjadi 7,8%.
2.2.1 Sektor Perbankan
Pemerintah Inggris menyatakan akan melakukan injeksi modal kepada 3 bank di Inggris senilai total 35 Milyar Pound atau setara dengan $ 64 Milyar (Rp 630,40 Trilyun). Hal ini sebagai langkah kongkrit pemerintah Inggris dalam mengatasi krisis sektor keuangan di negaranya agar tidak menjalar pada krisis perekonomian.
Ketiga bank tersebut adalah RBS, HBOS dan Llyod. RBS akan diinjeksi modal sebanyak 20 Milyar pound. Sedangkan HBOS dan Llyod masing-masing akan diinjeksi sebesar 6,5 Milyar pound. Selain itu nantinya HBOS dan Lloyds akan dimasukkan dalam program merger guna memperkuat struktur modalnya.
Langkah penyelamatan perbankan yang dilakukan oleh Pemerintah Inggris ini mendapat respon positif di pasar valas. Hal ini terlihat dari mata uang pound yang melakukan rebound atas dolar. Saat ini GBP/USD berada pada level 1.7197 per dolar. Sebelumnya GBP sempat terpuruk di level 1.6789 sebagai dampak adanya risk aversion investor akhir-akhir ini. (CH)
2.2.2 Sektor riil
Badan Nasional Statistik Inggris mengumumkan bahwa data penjualan ritel pada bulan September mengalami penurunan. Berdasarkan data yang dirilis hari ini, penjualan ritel bulan September menurun sebesar 0,4%, sedangkan data tahunan penjualan ritel mengalami peningkatan seebsar 1,8%. Turunnya data penjualan ritel bulanan yang sebesar 0,4% merupakan level penurunan terbesar sejak Februari 2006. Melemahnya data penjualan ritel bulan lalu sesuai dengan prdiksi yang dilakukan oleh Gubernur Bank of England, Mervyn King yang menyatakan bahwa krisis yang melnda sektor finansial saat ini akan menular kepada sektor riil. Meningkatnya beban produksi dan operasional menyebabkan produktifitas perusahaan mengalami penurunan.
Barang-barang ekspor Inggris adalah mesin-mesin, barang kimia, wol, tekstil, sintesis, mobil, truk, plat-plat baja, lokomotif, pesawat terbang, mesin pertanian, dan alat-alat elektronik. Sedangkan barang-barang impornya adalah minyak bumi, kapas, karet, tembakau, belerang, dan biji besi.
2.2.3 Perusahaan-perusahaan skala ‘besar’ dan menengah
Perusahaan kini dalam kondisi suram untuk menciptakan ladang pekerjaan anyar agar bisa bangkit dari krisis finansial yang menjepit saat ini.
Chartered Institute of Personnel mengatakan, indeks perekrutan karyawan, berdasarkan lebih dari 700 perusahaan, menyentuh level terendah sejak 2004.
Perusahaan yang hendak merekrut karyawan dan yang hendak memangkas pekerjanya, tidaklah seimbang. Sementara itu, CBI melaporkan adanya pemangkasan yang cukup besar di perusahaan berskala menengah maupun kecil.
Situasi ini seperti mencerminkan suramnya bulan-bulan yang akan datang; seiring dengan permintaan barang-barang yang juga menurun, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Russell Griggs dari CBI mengatakan, “Setelah lebih dari setahun pertumbuhan bursa kerja cukup stagnan, sekarang kita menyaksikan SME (small and medium-sized enterprises) memangkas pekerjanya sebagai respons atas melemahnya permintaan lantaran ekonomi global melambat.”
Sejumlah angka membeberkan, bahwa orang-orang yang kehilangan pekerjaan di bulan Oktober menggemuk luar biasa jumlahnya sejak Agustus menjadi sebesar 164.000 orang.
Sebanyak 80% dari perusahaan-perusahaan yang disurvei oleh CIPD percaya bahwa perekonomian di Inggris akan memburuk. Sementara, hanya 1% yang menyatakan ekonomi Inggris akan membaik.
2.3 Pengangguran dan Pemanfaatan Tenaga Kerja di Inggris
              Publikasi United Nations Human Development Report telah menempat- kan Inggris di nomor 15 dari 17 negara industri dalam tingkat kemiskinan. Insfitute for Fiscal Studies juga melakukan riset yang menunjukkan bahwa antara pertengahan tahun 70-an dan tahun 90-an, jumlah penduduk yang memperoleh pendapatan di bawah 50 % dari rata-rata pendapatan norrnai, meningkat dari tiga juta penduduk menjadi sebelas juta penduduk. Sementara itu, untuk penduduk yang hidup di bawah tingkat kemiskinan tidak mengalami peningkatan hidup sejak tahun 60-an. Dalam waktu beberapa tahun terakhir, kita juga menyaksikan bagaimana ribuan lapangan kerja telah hilang di Inggris, sebagai contoh di Inggris pada tahun 1980 industri manufaktur mempekerjakan tujuh juta buruh, sedangkan di tahun 1998 hanya tersisa sekitar 3,9 juta buruh. Nilai ekspor menurut dari 6,4 % di tahun 1997 menjadi 3,9 % di tahun 1998. Sementara itu industri manufaktur di Inggris sendiri mengalami defisit sebesar 20 juta pound.
Secara umum, perekonomian Inggris bisa dikatakan berada dalam grafik menurun. lndustri di Inggris sudah tidak mempunyai daya saing lagi di pasar dunia. Hal ini disebabkan karena para kapitalis di Inggris sudah tidak tertarik untuk menginvestasikan modal mereka di bidang industri; sebagian besar dari mereka mengirimkan modal mereka ke luar negri. Sementara itu, untuk industri yang tersisa, mereka sudah tidak memberi perhatian yang besar lagi, misalnya untuk biaya training buruh mereka hanya mengeluarkan dana 0,3 % dari pendapatan mereka. Bandingkan angka ini dengan Jepang dan Jerman yang menghabiskan biaya enam kali lebih besar untuk training buruh. Jadi lnggris telah masuk ke dalam era low skill economy, bisa dikatakan bahwa hanya sekitar 35 % buruh di Inggris yang merupakan skil/ed workers dan jumlah anak muda antara 16-25 tahun yang berpendidikan memadai juga hanya mencapai angka 35 %. Di tambah lagi dengan kondisi di mana biaya produksi di Inggris 20 pesen lebih besar dibandingkan biaya produksi di negara Eropa lainnya.
2.3.1 Angka Pengangguran di Inggris Naik
Jumlah masyarakat Inggris yang mengajukan klaim tunjangan pengangguran di November meningkat 75,700 menjadi 1.07 juta, ungkap biro statistik nasional rabu. Hasil tersebut merupakan lonjakan terbesar sejak 1991. Sementara, ekonom memperkirakan kenaikan sebesar 45,000. Laju pengangguran membukukan 3.3%.
Rata-rata kenaikan termasuk bonus menunjukkan kenaikan tahunan sebesar 3.3% dalam tiga tahun hingga October, tidak mengalami perubahan dari periode sebelumnya. Secara bersamaan, kenaikan laju pertumbuhan tahunan tidak termasuk bonus sebesar 3.6%.
Dalam tiga bulan hingga oktober, laju pengangguran berada di level 6%, naik 0.4 persentase poin dari kwartal sebelumnya. Jumlah pengangguran meningkat sebesar 137,000 selama kwartal ini. Jumlah lapangan kerja berada di angka 562,000, turun 49,000 dari kwartal sebelumnya.
Tingkat pengangguran Inggris jatuh untuk 17 bulan berturut-turut hingga berada di area terendah selama 3 dekade terakhir di Februari, ditopang oleh ekspansi ekonomi tahun sebelumnya. Klaim untuk penganggur jatuh sebesar 2,800 dari Januari hingga menjadi 793,500, area terendah semenjak Juni 1975. Para ekonom tadinya mengharapkan penurunan 5,000. Jobless rate tetap berada di 2.5%. Catatan tenaga kerja ini dapat memberikan dukungan terhadap ekonomi seiring tingginya biaya kredit membatasi laju pertumbuhan. BOE telah memangkas suku bunga dua kali semenjak Desember untuk meningkatkan spending seiring ekonomi menuju kinerja terburuk dalam kurun 16 tahun terakhir.
2.3.2 Pekerja dari Perusahaaan Non-Formal dan Formal
Sekitar 600 ribu karyawan di Inggris akan kehilanggan pekerjaannya pada 2009 mendatang, akibat krisis financial global yang terjadi.
“Menurut kami, angka penggangguran akan mengalami lonjakan tajam pada awal tahun 2009. Kemungkinan angka tersebut akan mencapai 600 ribu pada tahun 2009 nanti,” ujar chief economist for the the Chartered Institute of Personnel and Development (CIPD) John Philpott seperti dikutip AFP, Selasa (30/12/2008).
Dia melanjutkan, sekitar satu juta orang akan kehilangan pekerjaannya sebelum perekonomian dapat bangkit setelah dihantam krisis ekonomi global. Untuk itu, Philpott menegaskan tiga bulan ke depan merupakan waktu terburuk dengan adanya PHK sejak 1991.
“Pada akhir tahun ini muncul pandangan skeptis, CIPD telah memperingatkan bahwa pada 2008 ini kemungkinan menjadi tahun terburuk bagi Inggris. Pada dekade ini dengan banyaknya PHK,” ujar John Philpott.
Hal ini ditandai dengan rentetan dari tingginya perusahaan-perusahaan yang bangkrut beberapa wakrtu terakhir ini, termasuk century-old toys hingga retail pakaian Woolworths, di mana lebih dari 800 tokonya tutup sebelum Natal dan sisanya akan ditutup pada minggu depan.
Dia melanjutkan, berdasarkan asumsi membaiknya ekonomi pada semester II-2009, PHK masih akan berlanjut hingga 2010. (rhs)
2.4 Stabilitas Harga Barang-Barang Pokok
Bagi negeri dengan perekonomian yang stabil seperti Inggris, kenaikan harga yang berarti inflasi, jarang menjadi pemberitaan. Karena, angkanya dari tahun ke tahun rendah, berkisar antara satu sampai dua persen. Artinya, misalnya harga susu satu liter, misalnya, selalu berkisar antara 60-80 sen.
Tetapi tahun ini sama seperti banyak tempat di dunia, karena meningkatnya harga minyak dunia dan harga komoditi, kebutuhan bahan pokok semakin mahal untuk dibeli.
Harga sayur brokoli misalnya naik 11 persen jika dibandingkan tahun lalu.
Harga daging termasuk daging sapi, naik 16 persen. Secara keseluruhan angka inflasi di Inggris bulan Agustus ini adalah 4.4 persen.
Mungkin tidak tinggi dibandingkan di banyak negara lain, namun ini dua kali lipat dibandingkan perkiraan sebelumnya.
Dalam beberapa bulan terakhir, hampir setiap hari muncul berita mengenai mahalnya barang-barang. Yang menarik adalah juga kemudian muncul berbagai artikel bagaimana caranya berhemat. Berbagai supermarket juga kemudian berusaha meringankan beban konsumen dengan berbagai promosi. Misalnya beli satu dapat satu gratis.
Atau bentuk lainnya, bila kita belanja sebanyak 50 poundsterling, kita akan mendapatkan pengurangan lima sen per liter bila membeli bensin di pom bensin milik supermarket tersebut.
kenaikan harga barang-barang ini memang mulai terasa. Sebelumnya, bisa berbelanja mingguan, untuk menghabiskan 50 poundsterling, sekitar 800 ribu rupiah, agak sulit.
Namun belakangan, rasanya baru membeli beberapa keperluan saja, sudah mencapai angka tersebut.
Tidak mengherankan pula bila supermarket dengan bahan-bahan murah yang selama ini dipandang sebelah mata oleh konsumen kebanyakan, mendapatkan peningkatan pengunjung.
Di Inggris, supermarket seperti Tesco, Sainsbury, Morrison atau Waitrose biasanya mendapatkan pengunjung rata-rata kelas menengah Inggris.
Di bawah mereka ada jaringan supermarket yang berasal dari Eropa seperti Aldi, Lidl atau NETO dimana harga-harga barang-barang mereka lebih murah, karena mereka tidak banyak menggunakan tenaga pekerja dan barang-barangnya tidak disusun rapi.
Sekarang, pengunjung ke supermarket yang dianggap kelas bawah ini meningkat 20 persen dalam beberapa bulan terakhir.
Setengah tahun lalu, rasanya warga Inggris masih disebut malu-malu kalau disebut harus berhemat atau membeli barang-barang lebih murah.
Namun dengan berjalannya waktu, istilah credit crunch, kira-kira himpitan ekonomi, hampir setiap hari menjadi pembicaraan.
Satu hal yang positif dari semua itu adalah kemudian sikap berhemat, sikap untuk tidak menghambur-hamburkan sesuatu, sikap untuk tidak hidup mewah gencar dipromosikan.
Dalam soal makanan, misalnya, Perdana Menteri Inggris Gordon Brown pernah mengatakan bahwa ya memang harga komoditi pokok dunia sekarang sedang tinggi-tingginya, tapi sebenarnya dari makanan yang dibeli oleh warga Inggris, hampir separuh diantaranya dibuang, entah karena busuk, tidak enak, atau terlalu banyak.
Hal lain juga adalah penghematan yang dilakukan pihak supermarket dalam memberikan kantong plastik gratis dan meminta konsumen membawa kantong sendiri dari rumah, akan sangat membantu lingkungan. Karena bahan-bahan yang terbuat dari plastik menjadi bahan polusi yang merusak lingkungan.
Beberapa pihak menyebut keadaan ekonomi sulit ini akan berlangsung sampai tahun depan, dengan angka inflasi masih akan naik, sebelum barangkali menurun di akhir tahun 2009
II.2      Politik Negara Inggris.
Sejak abad ke-9, sistem politik Inggris sudah menerapkan kerajaan dalam menjalankan roda pemerintahan. Pada abad ke-15 kerajaan Inggris menyatu dengan kerjaan Wales dan Skotlandia. Pada abad ke-17, kerajaan Inggris berubah nama menjadi kerajaan Britania Raya.
·      Kepala Negara: Raja atau Ratu.
·      Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri.
·      Sistem Pemerintahan : Demokrasi Parlementer, pemilu menurut sistem distrik.

Keluarga Kerajaan

·   Raja/Ratu: Elizabeth II
     Ratu secara resmi juga kepala negara beberapa Negara Persemakmuran seperti Kanada dan  Australia.
·      Suami Ratu: Pangeran Philip.
·      Putra Mahkota: Pangeran Charles, lalu putra tertua, Pangeran William, kemudian Pangeran Harry.
·      Putra-putri Elizabeth dan Philip lainnya: Putri Anne, Pangeran Andrew, Pangeran Edward.
·      Ibu Suri: (meninggal 30 Maret 2002) Elizabeth Bowes-Lyon

Eksekutif

·      Perdana Menteri: David Willian Donald Cameron
Parlemen Britania Raya adalah yang tertua di dunia dan terdiri dari dua kamar: House of Commons dan House of Lords.
Pada Abad ke-17 Inggris merubah sistem pemerintahan ke Monarki yang dijalankan oleh parlement. Dari sinilah negara Inggris mendapat julukan Mother of Parliament. Inggrislah yang pertama kali menempatkan sistem parlementer dalam roda pemerintahan.
Sistem pemerintahan ini tetap bertahan sampai sekarang, meskipun ada beberapa perubahan kecil dalam sistemnya. Saat ini, Inggris membagi sistem parlementer ke dalam empat bagian. Yaitu; raja dan ratu, kabinet, parlemen dan badan pengadilan
Raja dan ratu di Inggris sebenarnya hanyalah sebuah simbol. Ia adalah simbol kekuasaan dan simbol dari sistem monarki yang dianut oleh Inggris. Roda pemerintahan sepenuhnya dibebankan kepada perdana menteri.
Monarki Ala Inggris
Pada dasarnya, Monarki adalah sistem pemerintahan yang dilakukan oleh kerajaan. Tapi, ada beberapa hal yang membedaan monarki di Inggris dengan Monarki di Nnegara lain. Inggris menganut sistem Monarki yang kekuasaannya tidak mutlak dipegang oleh ratu. Ada beberapa elemen lain yang terkait jika mengambil kebijakan.
Ada beberapa pokok dasar hukum yang harus dipatuhi oleh roda pemerintahan Inggris.  Antara lain; adanya oposisi, Ratu adalah simbol keagungan tapi tidak boleh ikut campur dalam kebijakan politik, sistem dwi partai, dan lain-lain.
Inggris menunjukkan bahwa Monarki yang mereka anut tidak tergantung terhadap kekuasaan raja atau ratu. Mereka hanyalah simbol yang diagungkan, tapi tidak punya kekuatan dalam pemerintahan. Itulah kenapa setiap kebijakan politik Inggris selalu dilakukan oleh perdana menteri yang terpilih.
Rakyat Inggris dan Pemberontakan Terhadap Monarki
Inggris terkenal sebagai negara yang demokratis. Tapi mereka juga sangat menghormati tradisi sebagai negara yang menghormati tradisi kerajaan. Ini terlihat dari sikap masyarakat yang menghargai keberadaan raja dan ratu, walaupun sebenarnya bertentangan dengan sikap demokrasi.
Akan tetapi, geliat pemberontakan juga pernah terjadi di jalanan Inggris. Pada 1977, Sex Pistols, band punk-rock asal Inggris memberontak lewat lagu God Save The Queen. Lagu tersebut mengkritik sistem pemerintahan Inggris yang menurut Sex Pistols sebenarnya sangat tidak demokratis.
II.3      Budaya Negara Inggris.         
Kajian budaya bisa dikatakan lahir di Inggris. Momentum institusionalnyalah yang membuat sebagian besar orang menyebutnya demikian. Sebelum menjadi negara industri maju, dulu Inggris merupakan negara pertanian dengan menggunakan sistem feodal. Pertumbuhan industri yang mulai muncul di abad XVIII menumbuhkan kelas sosial baru, yaitu kelas pekerja. Kelas pekerja ini sejak kemunculannya luput dari perhatian banyak orang. Berakhirnya Perang Dunia II dan dekolonisasi negara-negara jajahan memberi pengaruh yang sangat besar bagi kemunculan Kajian Budaya. Perang Dunia II berakhir dengan ‘kemenangan’ sekutu. Di Inggris kesempatan mendapatkan pendidikan diperluas tidak hanya untuk mereka dari golongan ‘atas’ namun kelas pekerjapun diijinkan untuk mendapatkan pendidikan lanjut. Selain itu, pendidikan untuk orang dewasa sangat dikembangkan sebagai sarana rekonstruksi paska-perang. Pembukaan kesempatan ini mengakibatkan kemunculan banyak intelektual yang berasal dari kelas pekerja. Dekolonisasi negara-negara jajahan yang mengikuti berakhirnya perang dunia II juga memberikan kesempatakan yang lebih luas penduduk negara bekas jajahan untuk belajar dan mencari pekerjaan di bekas negara penjajahnya. Dalam konteks Inggris, salah satu yang paling besar adalah penduduk India dan Pakistan yang belajar dan bekerja di Inggris.
Pada waktu itu (paska Perang Dunia Kedua) kelompok elit Inggris masih menjadi kekuatan dominan sebagaimana yang terjadi sebelum perang, kelompok elit ini terutama adalah bangsawan, ilmuwan pengusaha dan para intelektual. Dahulu ketika industri belum berkembang, Inggris adalah salah satu negara yang menganut sistem feodal. Ada bangsawan pemilik tanah luas yang menyewakan tanah kepada petani untuk diolah. Ketika industri (benang wol waktu itu) mulai masuk ke Inggris, para petani ini terusir dari tanah-tanah (sewaan) mereka, karena tanah itu dijadikan ladang penggembalaan domba yang bulunya akan dijual ke industri benang wol. Pengusiran ini oleh Marx disebut dengan enclosure. Nah, para petani yang kehilangan tanah ini kemudian menjadi pekerja atau buruh di industri-industri yang baru muncul itu. Buruh atau pekerja berada di lapisan terbawah dari hirarki kelas sosial yang ada di Inggris. Mereka dianggap ‘tidak berbudaya’. Yang dikatakan budaya waktu itu adalah apa yang disebut sebagai high culture, budaya-tinggi, budaya yang hanya bisa dinikmati oleh orang tertentu dalam ruangan privat. Seperti orkestra, opera dan lukisan terkenal karya maestro dunia. Kaum elit ini menunjukkan kekuatannya dengan memberikan legitimasi terhadap dan menunjukkan bentuk dan praktik budaya mereka.
Sementara itu, pertunjukan drama di kedai kopi ataupun orkes pinggir jalan termasuk dalam kategori low-culture, budaya rendah—budaya yang bisa dinikmati siapa saja tapi tidak oleh mereka yang berstatus sosial tinggi. Di sisi lain, terpaan budaya pop Amerika terhadap kaum pekerja ini sangat gencar. Dan kaum pekerja menyerapnya dengan mudah. Inilah yang mengkarakterisasikan budaya kelas pekerja. Tidak sama dengan budaya pop-tradisional namun juga bukan semata-mata budaya pop-Amerika yang diserap serta merta.  Kategorisasi ini tentu saja dibuat oleh mereka kelompok elit untuk melakukan, dalam istilah Bourdieu distingsi sosial, membedakan diri dari kelas pekerja (terutama) dengan memiliki taste budaya yang berbeda. 
Kategorisasi dan peminggiran budaya selain high culture ini merupakan salah satu faktor yang memberikan Kajian Budaya satu karakter yang berbeda dari kajian lain, yaitu subjek kajian (subjek matter)-nya adalah praktik budaya dan relasinya dengan kekuasaan. Tujuan utamanya adalah menunjukkan relasi kuasa dan meneliti bagiamana relasi ini mempengaruhi danmembentuk praktik-praktik kultural. Tumbuh di negara industri juga membuat Kajian budaya berkomitmen pada evaluasi moral masyarakat modern dan membatasi aksi politik. Kajian budaya bukan kajian yang bebas nilai tetapi berkomitmen dengan konstruksi sosial. Sehingga kajian budaya bertujuan untuk memahami dan mengubah struktur dominasi di manapun dominasi itu ada, terutama dalam masyarakat kapitalis industri.
Kesempatan mendapatkan pendidikan tinggi ini membuat para intelektual kelas pekerja berfikir tentang budayanya sendiri yang bahkan tidak disadari keberadaannya. Para intelektual kelas pekerja ini berusaha meruntuhkan hirarki sosial yang demikian itu, dan sekaligus meruntuhkan ‘kesucian’ high culture dengan merayakan budaya popular kelas pekerja yang otentik. Namun demikian Kajian Budaya bukanlah kajian tentang budaya yang terpisah dari konteks sosial dan politiknya. Kajian Budaya berusaha memahami budaya dalam bentuk-bentuknya yang kompleks dan menganalisa konteks sosial dan politik dalam mana budaya memanifestasikan dirinya. Richard Hoggart dalam bukunya yang berjudul The Use of Literacy di tahun 1975 menunjukkan bagaimana konteks sosial dan politik yang melandasi kemunculan budaya kelas pekerja di Inggris. Hoggart seorang yang berasal dari kelas pekerja. Ia menulis ““sosiologi-budaya”  kelas pekerja dengn menggunakan teori sastra!” (Sunardi 2004: viii, tekanan  asli dari penulis). Tulisan ini memberikan bentuk intelektual bagi Kajian Budaya yang bisa dikenali dengan mudah. Hoggart berpendapat bahwa pembacaan kritis terhadap seni bisa mengungkap “felt quality of life” suatu masyarakat (terjemahan bebas dari Sardar & van Loon, 1999:27). Hoggart adalah salah satu pendiri Centre for Contemporary Cultural Studies di University of Hull.
Dalam buku ini Hoggart menggambarkan tentang kehidupan kelas pekerja sebelum dan sesudah perang.  Perubahan-perubahan yang terjadi sebelum dan sesudah menjadi pekerja. Hoggart menyimpulkan bahwa budaya popular tradisional (sebelum menjadi pekerja) berbeda dengan budaya kelas pekerja yang berhubungan dengan kondisi sosial kelas pekerja (yang menghasilkan dan mengkonsumsi budaya itu). Karya Hoggart ini menjadi salah satu tonggak penting dalam Kajian Budaya di Inggris. Keberpihakan kelas yang ditunjukkan dalam karya Hoggart ini kemudian menjadi ciri penting Kajian Budaya, baik di Inggris maupun di seluruh dunia.
Eksponen Kajian Budaya yang juga dari kelas pekerja adalah Raymond Williams. Baginya budaya adalah entitas yang iklusif (all-inclusive entity), ‘cara hidup secara keseluruhan’, material, intelktual dan spiritual (Sardar & van Loon, 1999: 29). Ia meneliti konsep tentang budyaa dari Revolusi Industri sampai dengan masyarakat Inggris paska Perang Dunia Kedua. Williams mengatakan bahwa masyarakat Inggris telah mengalami berbagai revolusi: industrialisasi, demokratisasi dan transformasi. Dua founding fathers lain adalah E. P. Thompson dan Struart Hall. E.P. Thompson dalam karyanya The Making of the English Working Class (1978), berusaha mendeskripsikan kemengadaan (come into being) kelas pekerja di Inggris dalam periode sejarah yang spesifik. Dan mengembalikan perhatian masyarakat kepada satu populasi di Inggris yang luput dari perhatian tradisi dominan sejarah konvensional. Dalam karya ini sangat kental dengan tradisi Marxist walau muncul perbedaan di sana sini tentang berberapa konsep.
Stuart Hall adalah yang paling terkenal di antara keempatnya. Ia mengatakan bahwa Kajian Budaya harus mampu menjawab personal teoretis dan politik. Kajian Budaya bisa benar-benar memiliki implikasi praktis terhadap realitas. Walau banyak bertitik tolak dari tradisi Marxist, namun Hall banyak juga memberikan kritik terhadap tradisi ini. Salah satunya bahwa masyarakat tidak hanya ditentukan dan disetir oleh konflik ekonomi saja, namun juga oleh konflik berbasis ras, gender, agama dan wilayah. Sehingga Kajian Budaya memperlihatkan perbedaanya dengan analisis Marxist yang hanya berbasis kelas (ekonomi) dan tidak menyentuh wilayah lain.
Latar belakang para founding fathers Kajian Budaya yang mempengaruhi beragamnya pendekatan yang dipakai, Kajian Budaya disebut inter-disipliner dan bahkan pos-disipliner. Kajian budaya menyerap banyak disiplin yang sudah ada dan kemudian mensintesakannya (Sunardi 2004: x). Bidang kajiannya sama sekali baru. Kajian budaya mengaji bidang yang selama ini berada di marjin atau sama sekali tidak tersentuh, seperti kelas pekerja dan kelompok punk di Inggris. Ada banyak ide kunci yang berasal dari berbagai paradigm teoretis dan metodologis yang berpengaruh dalam kajian budaya, seperti psikoanalisis, strukturalisme, postruturalisme, politik perbedaan dan Marxisme.
Selama fase awal Kajian Budaya di Inggris memang banyak dipengaruhi oleh gerakan New Left. Sehingga, kajiannya banyak dipengaruhi oleh tradisi kiri. Sejak masa penjajahan banyak intelektual dari negara jajahan yang belajar di negara jajahan (dalam konteks ini Inggris), dan lebih banyak lagi setelah terjadi dekolonisasi. Mereka (para intelektual dari negara jajahan ini) memberikan ‘suara’ dan warna yang berbeda dalam kajian budaya di Inggris. Ketika mereka pulang ke negaranya masing-masing, mereka membawa kajian budaya pulang. Dan kemudian meyebarlah Kajian Budaya ke seluruh dunia dan berkembang sesuai kondisi di masing-masing negara. Perluasan ini berakibat pada meluaskan pokok Kajian Budaya, tidak hanya pada kelas pekerja saja (terutama pemuda dari kelas pekerja) namun meluas ke apa yang disebut subkultur, subgroup perempuan, kelompok minoritas dan terpinggirkan , bentuk-bentuk resistensi mereka terhadap kelas dominan.  Inggris  mempunyai dua dari universitas yang terkemuka di dunia, yaitu Universitas Cambridge dan Universitas Oxford dari mana tokoh-tokoh ilmuwan dan militer, seperti Sir Isaac Newton, Charles Darwin, Michael Faraday, Paul Dirac dan Isambard Kingdom Brunel berasal. Negara ini juga terkenal dengan penemuan seperti mesin uap, lokomotif, vaksinasi, televisi, radio, telepon, hovercraft, mesin pembakaran dalam dan mesin jet.
William Shakespeare merupakan tokoh yang penting dalam kesusasteraan Inggris. Penulis-penulis terkenal dari Britania Raya juga termasuk Brontë Bersaudari (Charlotte, Emily, dan Anne), Jane Austen, Joanne Kathleen Rowling, Agatha Christie, J.R.R. Tolkien dan Charles Dickens. Penulis sajak yang terkenal ialah Lord Byron, Robert Burns, Lord Tennyson, Thomas Hardy, William Blake dan Dylan Thomas.
Beberapa museum yang terkenal di Inggris adalah museum Galeri Nasional, Museum Albert, dan Museum Victoria, serta Museum Take. Di Inggris juga terdapat perpustakaan terbesar di dunia, yaitu The British Library. Dan tempat tersuci di Inggris adalah Westminster Abbey, serta universitas tertuanya yaitu universitas Oxford Cambridge.


II.4      Pertanian Negara Inggris.
Hasil-hasil pertanian, peternakan, perikanan, dan kehutanan yang penting di Inggris:
 Kentang dan sayur mayor terdapat di Lancash
 Gandum, barley, dan bit gula terdapat di Pegunungan Anglia Timur, Kent, Worcester, dan   Devon.
II.5      Penduduk Negara Inggris.
 Jumlah penduduk 60.000.000 jiwa. Kepadatan mencapai 240 jiwa / km2.
 Penduduk asli di Inggris disebut orang Inggris yaitu :
-Bangsa Kelt (Skot, Irlandia, Welsh)
-Bangsa Jerman (Anglo, Saxon, Jute, Denmark, Norman)
 Agama yang dianut Kristen (86,9 %), (8,8 %) Islam, Yahudi, Hindu.
Agama yang dominan di wilayah kerajaan Inggris adalah Kristen 71.6%, diikuti agama lain, seperti Islam 3.1%, Hindu 1.1%, Sikh 0.7%, Jewish 0.5%, Budha 0.3%, Tidak Beragama 14.6%. Inggris sangat kental dengan tradisi aslinya yang berhubungan dengan kerajaan.
            Inggris tergolong sebagai negara padat penduduk di Uni Eropa. Menurut angka dari Majelis Rendah Inggris, tahun depan, setiap kilometer persegi lahan Inggris akan dihuni oleh 402,1 orang.
Sarjana sangat dominan di Negara ini, mengingat sarana yang lebih dari memadai serta jaminan pendidikan. Mata pencaharian masyarakatnya antara lain : olahragawan (terutama sepak bola), Karyawan, Nelayan, Petani. Meski demikian, profesi karyawan sangat dominan terutama di bidang jasa.
Posisi Inggris hanya dikalahkan Malta yang memiliki kepadatan 1.351 penduduk setiap kilometer persegi. Posisi ketiga ditempati Belanda dengan 398,5 orang per satu kilometer persegi, lalu disusul Belgia (355,2) dan Britania Raya (256,9).
Imigrasi dilihat sebagai penyebab utama lonjakan angka penduduk di Inggris. Para pendatang lebih memilih Inggris dibandingkan wilayah lain dalam Kerajaan Britania Raya yang tahun depan diprediksi akan dihuni oleh 256,9 orang untuk setiap satu kilometer.
Berdasarkan data itu, negara Uni Eropa yang paling langka penduduknya adalah Finlandia dengan 15,8 jiwa dan Swedia dengan 21,2 orang setiap satu kilometer persegi.
Ras yang dominan di kerajaan Inggris adalah 90% Kulit Putih, diikuti 5.3% Asia Selatan, 2.7% Kulit Hitam, 1.6% Campuran, 0.7% Cina, 0.6% Lainnya. Negara ini berbentuk pulau yang cukup besar yang terdiri dari banyak pantai dan pelabuhan serta dataran rendah yang luas dan perkotaan
II.6      Hubungan Bilateral Negara Inggris.
Bentuk Kerja Sama Inggris dengan Indonesia ( hub bilateral )
Inggris termasuk anggota organisasi internasional, seperti MEE, NATO, PBB, dan persemakmuran Inggris, dan dalam program pembangunan Indonesia, Inggris merupakan anggota CGI. Hubungan yang telah terjalin antara Indonesia dan Inggris adalah hubungan sosial, politik, kebudayaan, pendidikan, pertanian, telekomunikasi, dan perindustrian.
Dalam kunjungannya ke Indonesia tanggal 9-10 Maret 2010, Sir Andrew Cahn, Chief Executive of UK Trade and Investment (UKTI), telah mengadakan pertemuan secara terpisah dengan beberapa pejabat Pemerintah Indonesia yaitu Menteri Perindustrian RI, Wakil Menteri Perdagangan, Sekretaris Direktur Jenderal Pajak, Wakil Kepala BKPM dan Kepala BPOM yang didampingi oleh wakil-wakil dari KADIN. Sementara itu, Sir Andrew Cahn didampingi Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan perwakilan dari perusahaan dan asosiasi Inggris yaitu Marks and Spencer, Scotch and Whiskey Association, Diageo, G4S, Bentoel dan Unilever.
Kunjungan pejabat tinggi UKTI tersebut merupakan upaya Inggris dalam meningkatkan hubungan ekonomi bilateral dengan Indonesia melalui dialog dengan pejabat-pejabat tinggi instansi terkait di Indonesia. KBRI London dalam hal ini telah turut mendukung pelaksanaan kunjungan dimaksud antara lain melalui dukungan fasilitasi serta mengirimkan seorang wakilnya untuk mendampingi secara langsung selama pertemuan dengan instansi-instansi.
Dalam rangkaian pertemuan selama kunjungan tersebut, secara umum kedua pihak mengakui bahwa hubungan bilateral Indonesia-Inggris di bidang perdagangan dan investasi telah menunjukkan perkembangan yang menjanjikan dan sepakat untuk terus bekerjasama dalam meningkatkan hubungan baik yang telah terjalin selama ini, dengan berpegang pada prinsip win-win relation dan mengutamakan mutual interest.
Pihak Inggris juga menyampaikan rencana beberapa investor besar Inggris untuk melakukan ekspansi mereka di Indonesia dalam waktu dekat. Bagi Inggris, Indonesia merupakan emerging market yang potensial dengan jumlah kelas menengah yang substansial dan memiliki daya beli yang cukup baik, walaupun dalam keadaan krisis ekonomi global saat ini. Namun diakui bahwa upaya untuk mengintensifkan komunikasi dan dialog terutama terkait kebijakan dan regulasi di Indonesia masih perlu terus dilakukan guna mendukung peningkatan hubungan perdagangan dan investasi secara bilateral.


BAB  III
PETA WILAYAH
( INGGRIS )