BAB
I
DESKRIPSI WILAYAH
I.1 Letak geografis
Inggris disebut juga United Kingdom of Great Britain and
Northern Ireland (Britania Raya dan Irlandia Utara). Inggris beribu kota di
London. Inggris merupakan negara kepulauan yang terdiri atas wilayah England,
Wales, Skotlandia, dan Irlandia Utara, dan ditambah sejumlah kepulauan Kanal,
Orkney, Sketland, dan Hebrides. Jarak dari ujung utara ke selatan sejauh 965 km
dan dari timur ke barat sejauh 515 km.
Secara geografis letak Negara Inggris berbatasan dengan
Negara Irlandia dan negsrs Perancis.
Luas
wilayah Inggris dan Irlandia Utara adalah 318.872 km2. Dan
kedudukannya dengan benua Eropa dipisahkan oleh selat Dover sejauh 31 km.
Batas
Wilayah
Wilayah
negara Inggris merupakan negara maritim 100% yang terletak di pinggir Timur
samudra Pasifik.
Letak administratif negara Inggris , yaitu :
Batas-batas
wilayah negara Inggris:
Sebelah
utara : Samudra
Atlantik
Sebelah
selatan :
Selat Inggris
Sebelah
timur : Laut utara
Sebelah
barat : Samudra
Atlantik.
Bentang
Alam
Berdasarkan
relief dan keadaan batuannya, wilayah bentang alam di Inggris dapat dibedakan
menjadi 3 bagian.
a. Kawasan bergunung-gunung (bagian
barat dan utara)
-Dataran tinggi utara (Northern
Highland): puncak Gunung Ben Nevis (1343 m) dan Gunung Merrick) (843 m).
-Dataran rendah tengah (Central Lowland): lembah Sungai Clyde, Teluk
Forth, dan TelukTay.
-Wales (kawasan yang menjorok ke arah barat): Pegunungan Cambrian dengan
puncaknya Gunung Snowdon (1.085 m).
-Wales Selatan: Plata yang memuncak di Taman Nasional Brecan Beacons
(886 m).
b. Irlandia Utara berhubungan dengan
pegunungan barat Inggris, tetapi Danau Neagh dan dataran rendah sekelilingnya
menempati posisi sentral (merupakan cekungan di daerah plato basalt).
c. Daerah yang bergelombang (bagian
timur dan selatan), mengalir Sungai Thames. Sebanyak 15 jembatan melewati
Sungai Thames, misalnya Jembatan Wesminstar, Menara Waterloo, dan Jembatan Kew.
Yang paling menonjol, jembatan London, jembatan ini menopang arus lalu lintas
yang lalu lalang di atas Sungai Thames (Jantung perdagangan kota London).
I.2 Letak
astronomis
Secara astronomis wilayah Inggris terletak
antara 50o LU – 61o LU dan 2o BT – 10o
BB.
BAB
II
POLA WILAYAH REGIONAL
II.1 Perekonomian Negara Inggris
Inggris adalah salah satu yang
ekonominya paling kuat, produk domestic bruto (PDB) berada di urutan terdepan
di negara-negara Eropa. Proporsi pembuatan Inggris agak menurun dalam ekonomi
nasional, sedangkan proporsi industri jasa dan energi semakin naik, khususnya
indsutri bisnis, industri moneter dan industri asuransi mencapai perkembangan
pesat. Pada tahun 2002, ekonomi Inggris nomor 4 terbesar di dunia, adalah
negara investor nomor 2 terbesar di dunia. Perusahaan swasta adalah soko guru
ekonomi Inggris yang mengambil 60 persen dalam PDBnya. Sumber daya Inggris
cukup kaya di negara-negara Uni Eropa. Adalah negara produk minyak bumi dan gas
alam yang utama di dunia. Sumber dayanya terutama adalah batu bara, minyak
bumi, gas alam, tenaga atom dan tenaga air.
Publikasi United Nations Human Development
Report telah menempat- kan Inggris di nomor 15 dari 17 negara industri dalam
tingkat kemiskinan. Insfitute for Fiscal Studies juga melakukan riset yang
menunjukkan bahwa antara pertengahan tahun 70-an dan tahun 90-an, jumlah
penduduk yang memperoleh pendapatan di bawah 5G % dari rata-rata pendapatan
norrnai, meningkat dari tiga juta penduduk menjadi sebelas juta penduduk.
Sementara itu, untuk penduduk yang hidup di bawah tingkat kemiskinan tidak
mengalami peningkatan hidup sejak tahun 60-an.’ Dalam waktu beberapa tahun
terakhir, kita juga menyaksikan bagaimana ribuan lapangan kerja telah hilang di
Inggris, sebagai contoh di Inggris pada tahun 1980 industri manufaktur
mempekerjakan tujuh juta buruh, sedangkan di tahun 1998 hanya tersisa sekitar
3,9 juta buruh. Nilai ekspor menurut dari 6,4 % di tahun 1997 menjadi 3,9 % di
tahun 1998. Sementara itu industri manufaktur di Inggris sendiri mengalami
defisit sebesar 20 juta pound.
Secara umum, perekonomian Inggris bisa dikatakan berada
dalam grafik menurun. lndustri di Inggris sudah tidak mempunyai daya saing lagi
di pasar dunia. Hal ini disebabkan karena para kapitalis di Inggris sudah tidak
tertarik untuk menginvestasikan modal mereka di bidang industri; sebagian besar
dari mereka mengirimkan modal mereka ke luar negri. Sementara itu, untuk
industri yang tersisa, mereka sudah tidak memberi perhatian yang besar lagi, misalnya untuk
biaya training buruh mereka hanya mengeluarkan dana 0,3 % dari pendapatan
mereka. Bandingkan angka ini dengan Jepang dan Jerman yang menghabiskan biaya
enam kali lebih besar untuk training buruh. Jadi lnggris telah masuk ke dalam
era low skill economy, bisa dikatakan bahwa hanya sekitar 35 % buruh di Inggris
yang merupakan skil/ed workers dan jumlah anak muda antara 16-25 tahun yang
berpendidikan memadai juga hanya mencapai angka 35 %. Di tambah lagi dengan
kondisi di mana biaya produksi di Inggris 20 pesen lebih besar dibandingkan
biaya produksi di negara Eropa lainnya.
Federasi Sektor Industri Inggris (CBI) mengumumkan bahwa output sektor manufaktur Inggris mengalami penurunan. Berdasarkan data yang dirilis oleh lembaga tersebut diketahui bahwa output sektor manufaktur melemah menjadi -42 poin dari posisi bulan Oktober yang sebesar -31 poin. Penurunan output sektor manufaktur sebenarnya telah diperkirakan oleh banyak pihak seiring masih belum pulihnya perekonomian Inggris.
Level penurunan tersebut merupakan level penurunan terbesar sejak bulan September 1980. Selain itu, dengan adanya hasil dari survey yang dilakukan oleh CBI tersebut semakin mengantarkan Inggris pada kondisi resesi. Pada beberapa hari yang lalu bahkan Jerman telah resemi memasuki resesi akibat turunnya pertumbuhan ekonomi dalam dua kuartal terakhir.
Dalam upaya memulihkan perekonomian Inggris, pihak BoE telah memastikan akan kembali memangkas tingkat suku bunga. Berdasarkan hasil rapat internal, yang disertai dengan hasil voting dimana mayoritas anggota rapat setuju akan hal tersebut. BoE sepakat akan memengkas suku bunganya sebesar 150 basis poin.
Pergerakan pounds saat ini cenderung menguat tipis terhada dollar. Saat ini pounds berada di level 1.5073 dollar. Menurut analisa dari Vibiz Research di Vibiz Consulting, pergerakan pounds diperkirakan akan masih bergerak pada teritori terbatas. Pengaruh mungkin akan datang dari pergerakan dollar yang cenderung melemah. (JP)
Sektor manufaktur Inggris tergelincir selama empat bulan berturut-turut di Agustus setelah permintaan dari dalam dan luar negeri jatuh, berdasarkan survey, Kondisi ini memicu ekspektasi bahwa ekonomi bergerak menuju resesi.
Chartered Institute of Purchasing and Supply/Markit mengatakan indeks purchasing menagers secara tak terduga naik menjadi 45,9 bulan lalu dibandingkan 44,1 di Juli. analis memperkirakan sebesar 44,0. Angka dibawah 50,0 menunjukkan kontraksi.
Melemahnya sektor pabrikan atau manufaktur terjadi karena buruknya ekonomi dalam negeri dan tingginya tekanan inflasi mengikis keyakinan di level bisnis dan rumah tangga.
Figur itu walau lebih baik dari perkiraan, masih menunjukkan pelambatan ekonomi dan memperkuat prediksi bahwa Inggris akan memasuki resesi pertama sejak awal 1990an.
Figur ini menunjukkan produksi banyak perusahaan dipicu oleh pengerjaan order yang telah ada sebelumnya, dibandingkan bisnis baru. sementara indeks produksi naik menjadi 48,7 di Agustus dari 43,2 di Juli.
Sektor manufaktur UK berkontraksi hampir terbanyak dalam satu dekade di bulan Juli dan harga-harga yang dikenai oleh pabrik-pabrik naik pada laju tercepat sejak 1999, menambah dilemma Bank of England yang sedang berupaya untuk menghindari resesi.
Federasi Sektor Industri Inggris (CBI) mengumumkan bahwa output sektor manufaktur Inggris mengalami penurunan. Berdasarkan data yang dirilis oleh lembaga tersebut diketahui bahwa output sektor manufaktur melemah menjadi -42 poin dari posisi bulan Oktober yang sebesar -31 poin. Penurunan output sektor manufaktur sebenarnya telah diperkirakan oleh banyak pihak seiring masih belum pulihnya perekonomian Inggris.
Level penurunan tersebut merupakan level penurunan terbesar sejak bulan September 1980. Selain itu, dengan adanya hasil dari survey yang dilakukan oleh CBI tersebut semakin mengantarkan Inggris pada kondisi resesi. Pada beberapa hari yang lalu bahkan Jerman telah resemi memasuki resesi akibat turunnya pertumbuhan ekonomi dalam dua kuartal terakhir.
Dalam upaya memulihkan perekonomian Inggris, pihak BoE telah memastikan akan kembali memangkas tingkat suku bunga. Berdasarkan hasil rapat internal, yang disertai dengan hasil voting dimana mayoritas anggota rapat setuju akan hal tersebut. BoE sepakat akan memengkas suku bunganya sebesar 150 basis poin.
Pergerakan pounds saat ini cenderung menguat tipis terhada dollar. Saat ini pounds berada di level 1.5073 dollar. Menurut analisa dari Vibiz Research di Vibiz Consulting, pergerakan pounds diperkirakan akan masih bergerak pada teritori terbatas. Pengaruh mungkin akan datang dari pergerakan dollar yang cenderung melemah. (JP)
Sektor manufaktur Inggris tergelincir selama empat bulan berturut-turut di Agustus setelah permintaan dari dalam dan luar negeri jatuh, berdasarkan survey, Kondisi ini memicu ekspektasi bahwa ekonomi bergerak menuju resesi.
Chartered Institute of Purchasing and Supply/Markit mengatakan indeks purchasing menagers secara tak terduga naik menjadi 45,9 bulan lalu dibandingkan 44,1 di Juli. analis memperkirakan sebesar 44,0. Angka dibawah 50,0 menunjukkan kontraksi.
Melemahnya sektor pabrikan atau manufaktur terjadi karena buruknya ekonomi dalam negeri dan tingginya tekanan inflasi mengikis keyakinan di level bisnis dan rumah tangga.
Figur itu walau lebih baik dari perkiraan, masih menunjukkan pelambatan ekonomi dan memperkuat prediksi bahwa Inggris akan memasuki resesi pertama sejak awal 1990an.
Figur ini menunjukkan produksi banyak perusahaan dipicu oleh pengerjaan order yang telah ada sebelumnya, dibandingkan bisnis baru. sementara indeks produksi naik menjadi 48,7 di Agustus dari 43,2 di Juli.
Sektor manufaktur UK berkontraksi hampir terbanyak dalam satu dekade di bulan Juli dan harga-harga yang dikenai oleh pabrik-pabrik naik pada laju tercepat sejak 1999, menambah dilemma Bank of England yang sedang berupaya untuk menghindari resesi.
Penurunan lebih besar dari
ekspektasi, menjadi 44.3. Indeks yang dikeluarkan CIPS untuk manufaktur jatuh
menjadi 44.3 ini, merupakan level terendah sejak Desember 1998, dari 45.9 bulan
Juni. Penurunan tajam manufaktur yang semakin dalam setelah laporan minggu ini
menunjukkan harga rumah UK jatuh terbanyak sejak 1991 di bulan Juli dan tingkat
keyakinan konsumen merosot hingga rekor terendah.
Pada saat yang
sama, beberapa pembuat kebijakan bank sentral berargumen bahwa kenaikan suku
bunga akan diperlukan untuk memerangi lajunya inflasi. Ini merupakan laporan
ekonomi lain yang mengindikasikan pemerosotan ekonomi belum bisa dikendalikan
dan berlanjut menghadapi resesi.
2.1.2 Perusahaan-perusahaan kecil dan mikro
Sebuah
perusahaan asal Inggris, berencana menutup usahanya untuk selamanya.
Woolworths, yang memulai usahanya sejak 99 tahun yang lalu, akan menutup
seluruh tokonya. 200, atau hampir setengah toko yang dimilikinya sudah ditutup.
Sekitar 27 ribu orang
diperkirakan akan kehilangan pekerjaan setelah perusahaan retail tersebut
mendaftarkan perlindungan bagi kebangkrutannya, di bulan November.
Ratusan pembeli berkumpul di
toko tersebut, Sabtu lalu. Berharap mendapatkan penawaran terakhir dari toko
tersebut sebelum tutup.
Perusahaan retail Inggris
mempertahankan perusahaan asli AS-nya, yang pada akhirnya tetap ditutup
Woolworths di tahun 1997, dengan harapan, pada saat-saat terakhir akan datang
pengusaha yang akan membeli perusahaan tersebut.
2.2 Pendapatan Nasional atau Tingkat Output
Masyarakat Inggris
Pendapatan
terbesar Inggris, yang GDPnya tahun 2006 diperkirakan USD1,93 Trillion,
diperoleh dari sektor finansial, insurance dan business services, yang kesemuanya
berkedudukan di London, sebagai pusat perdagangan dan finansial dunia
Kantor Pusat Statistik Inggris
mengumumkan laporan mengenai data harga output produksi naik sebesar 8,9%.
Peningkatan ini merupakan level tertinggi sejak tahun 1986 dan mencerminkan
bahwa melonjaknya harga output produksi disebabkan oleh naiknya harga bahan
baku setelah harga minyak mengalami posisi rekor pada bulan Mei lalu.
Naiknya harga output produksi
sebesar 8,9% melebihi ekspektasi para analis yang memperkirakan level harga output
akan berkisar menjadi 7,8%.
2.2.1 Sektor Perbankan
2.2.1 Sektor Perbankan
Pemerintah
Inggris menyatakan akan melakukan injeksi modal kepada 3 bank di Inggris
senilai total 35 Milyar Pound atau setara dengan $ 64 Milyar (Rp 630,40
Trilyun). Hal ini sebagai langkah kongkrit pemerintah Inggris dalam mengatasi
krisis sektor keuangan di negaranya agar tidak menjalar pada krisis
perekonomian.
Ketiga bank tersebut adalah RBS,
HBOS dan Llyod. RBS akan diinjeksi modal sebanyak 20 Milyar pound. Sedangkan
HBOS dan Llyod masing-masing akan diinjeksi sebesar 6,5 Milyar pound. Selain
itu nantinya HBOS dan Lloyds akan dimasukkan dalam program merger guna
memperkuat struktur modalnya.
Langkah penyelamatan perbankan
yang dilakukan oleh Pemerintah Inggris ini mendapat respon positif di pasar valas.
Hal ini terlihat dari mata uang pound yang melakukan rebound atas dolar. Saat
ini GBP/USD berada pada level 1.7197 per dolar. Sebelumnya GBP sempat terpuruk
di level 1.6789 sebagai dampak adanya risk aversion investor akhir-akhir ini.
(CH)
2.2.2 Sektor riil
Badan
Nasional Statistik Inggris mengumumkan bahwa data penjualan ritel pada bulan
September mengalami penurunan. Berdasarkan data yang dirilis hari ini,
penjualan ritel bulan September menurun sebesar 0,4%, sedangkan data tahunan
penjualan ritel mengalami peningkatan seebsar 1,8%. Turunnya data penjualan
ritel bulanan yang sebesar 0,4% merupakan level penurunan terbesar sejak
Februari 2006. Melemahnya data penjualan ritel bulan lalu sesuai dengan prdiksi
yang dilakukan oleh Gubernur Bank of England, Mervyn King yang menyatakan bahwa
krisis yang melnda sektor finansial saat ini akan menular kepada sektor riil.
Meningkatnya beban produksi dan operasional menyebabkan produktifitas
perusahaan mengalami penurunan.
Barang-barang
ekspor Inggris adalah mesin-mesin, barang kimia, wol, tekstil, sintesis, mobil,
truk, plat-plat baja, lokomotif, pesawat terbang, mesin pertanian, dan
alat-alat elektronik. Sedangkan barang-barang impornya adalah minyak bumi,
kapas, karet, tembakau, belerang, dan biji besi.
2.2.3 Perusahaan-perusahaan
skala ‘besar’ dan menengah
Perusahaan
kini dalam kondisi suram untuk menciptakan ladang pekerjaan anyar agar bisa
bangkit dari krisis finansial yang menjepit saat ini.
Chartered Institute of Personnel
mengatakan, indeks perekrutan karyawan, berdasarkan lebih dari 700 perusahaan,
menyentuh level terendah sejak 2004.
Perusahaan yang hendak merekrut
karyawan dan yang hendak memangkas pekerjanya, tidaklah seimbang. Sementara
itu, CBI melaporkan adanya pemangkasan yang cukup besar di perusahaan berskala
menengah maupun kecil.
Situasi ini seperti mencerminkan
suramnya bulan-bulan yang akan datang; seiring dengan permintaan barang-barang
yang juga menurun, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Russell Griggs dari CBI
mengatakan, “Setelah lebih dari setahun pertumbuhan bursa kerja cukup stagnan,
sekarang kita menyaksikan SME (small and medium-sized enterprises) memangkas
pekerjanya sebagai respons atas melemahnya permintaan lantaran ekonomi global
melambat.”
Sejumlah angka membeberkan, bahwa
orang-orang yang kehilangan pekerjaan di bulan Oktober menggemuk luar biasa
jumlahnya sejak Agustus menjadi sebesar 164.000 orang.
Sebanyak 80% dari
perusahaan-perusahaan yang disurvei oleh CIPD percaya bahwa perekonomian di
Inggris akan memburuk. Sementara, hanya 1% yang menyatakan ekonomi Inggris akan
membaik.
2.3 Pengangguran dan Pemanfaatan
Tenaga Kerja di Inggris
Publikasi United Nations Human Development Report telah menempat- kan Inggris di nomor 15 dari 17 negara industri dalam tingkat kemiskinan. Insfitute for Fiscal Studies juga melakukan riset yang menunjukkan bahwa antara pertengahan tahun 70-an dan tahun 90-an, jumlah penduduk yang memperoleh pendapatan di bawah 50 % dari rata-rata pendapatan norrnai, meningkat dari tiga juta penduduk menjadi sebelas juta penduduk. Sementara itu, untuk penduduk yang hidup di bawah tingkat kemiskinan tidak mengalami peningkatan hidup sejak tahun 60-an. Dalam waktu beberapa tahun terakhir, kita juga menyaksikan bagaimana ribuan lapangan kerja telah hilang di Inggris, sebagai contoh di Inggris pada tahun 1980 industri manufaktur mempekerjakan tujuh juta buruh, sedangkan di tahun 1998 hanya tersisa sekitar 3,9 juta buruh. Nilai ekspor menurut dari 6,4 % di tahun 1997 menjadi 3,9 % di tahun 1998. Sementara itu industri manufaktur di Inggris sendiri mengalami defisit sebesar 20 juta pound.
Secara umum, perekonomian Inggris bisa dikatakan berada dalam grafik menurun. lndustri di Inggris sudah tidak mempunyai daya saing lagi di pasar dunia. Hal ini disebabkan karena para kapitalis di Inggris sudah tidak tertarik untuk menginvestasikan modal mereka di bidang industri; sebagian besar dari mereka mengirimkan modal mereka ke luar negri. Sementara itu, untuk industri yang tersisa, mereka sudah tidak memberi perhatian yang besar lagi, misalnya untuk biaya training buruh mereka hanya mengeluarkan dana 0,3 % dari pendapatan mereka. Bandingkan angka ini dengan Jepang dan Jerman yang menghabiskan biaya enam kali lebih besar untuk training buruh. Jadi lnggris telah masuk ke dalam era low skill economy, bisa dikatakan bahwa hanya sekitar 35 % buruh di Inggris yang merupakan skil/ed workers dan jumlah anak muda antara 16-25 tahun yang berpendidikan memadai juga hanya mencapai angka 35 %. Di tambah lagi dengan kondisi di mana biaya produksi di Inggris 20 pesen lebih besar dibandingkan biaya produksi di negara Eropa lainnya.
Publikasi United Nations Human Development Report telah menempat- kan Inggris di nomor 15 dari 17 negara industri dalam tingkat kemiskinan. Insfitute for Fiscal Studies juga melakukan riset yang menunjukkan bahwa antara pertengahan tahun 70-an dan tahun 90-an, jumlah penduduk yang memperoleh pendapatan di bawah 50 % dari rata-rata pendapatan norrnai, meningkat dari tiga juta penduduk menjadi sebelas juta penduduk. Sementara itu, untuk penduduk yang hidup di bawah tingkat kemiskinan tidak mengalami peningkatan hidup sejak tahun 60-an. Dalam waktu beberapa tahun terakhir, kita juga menyaksikan bagaimana ribuan lapangan kerja telah hilang di Inggris, sebagai contoh di Inggris pada tahun 1980 industri manufaktur mempekerjakan tujuh juta buruh, sedangkan di tahun 1998 hanya tersisa sekitar 3,9 juta buruh. Nilai ekspor menurut dari 6,4 % di tahun 1997 menjadi 3,9 % di tahun 1998. Sementara itu industri manufaktur di Inggris sendiri mengalami defisit sebesar 20 juta pound.
Secara umum, perekonomian Inggris bisa dikatakan berada dalam grafik menurun. lndustri di Inggris sudah tidak mempunyai daya saing lagi di pasar dunia. Hal ini disebabkan karena para kapitalis di Inggris sudah tidak tertarik untuk menginvestasikan modal mereka di bidang industri; sebagian besar dari mereka mengirimkan modal mereka ke luar negri. Sementara itu, untuk industri yang tersisa, mereka sudah tidak memberi perhatian yang besar lagi, misalnya untuk biaya training buruh mereka hanya mengeluarkan dana 0,3 % dari pendapatan mereka. Bandingkan angka ini dengan Jepang dan Jerman yang menghabiskan biaya enam kali lebih besar untuk training buruh. Jadi lnggris telah masuk ke dalam era low skill economy, bisa dikatakan bahwa hanya sekitar 35 % buruh di Inggris yang merupakan skil/ed workers dan jumlah anak muda antara 16-25 tahun yang berpendidikan memadai juga hanya mencapai angka 35 %. Di tambah lagi dengan kondisi di mana biaya produksi di Inggris 20 pesen lebih besar dibandingkan biaya produksi di negara Eropa lainnya.
2.3.1 Angka Pengangguran di Inggris Naik
Jumlah
masyarakat Inggris yang mengajukan klaim tunjangan pengangguran di November
meningkat 75,700 menjadi 1.07 juta, ungkap biro statistik nasional rabu. Hasil
tersebut merupakan lonjakan terbesar sejak 1991. Sementara, ekonom
memperkirakan kenaikan sebesar 45,000. Laju pengangguran membukukan 3.3%.
Rata-rata kenaikan termasuk
bonus menunjukkan kenaikan tahunan sebesar 3.3% dalam tiga tahun hingga
October, tidak mengalami perubahan dari periode sebelumnya. Secara bersamaan,
kenaikan laju pertumbuhan tahunan tidak termasuk bonus sebesar 3.6%.
Dalam tiga bulan hingga oktober,
laju pengangguran berada di level 6%, naik 0.4 persentase poin dari kwartal
sebelumnya. Jumlah pengangguran meningkat sebesar 137,000 selama kwartal ini.
Jumlah lapangan kerja berada di angka 562,000, turun 49,000 dari kwartal
sebelumnya.
Tingkat pengangguran Inggris
jatuh untuk 17 bulan berturut-turut hingga berada di area terendah selama 3
dekade terakhir di Februari, ditopang oleh ekspansi ekonomi tahun sebelumnya.
Klaim untuk penganggur jatuh sebesar 2,800 dari Januari hingga menjadi 793,500,
area terendah semenjak Juni 1975. Para ekonom tadinya mengharapkan penurunan
5,000. Jobless rate tetap berada di 2.5%. Catatan tenaga kerja ini dapat
memberikan dukungan terhadap ekonomi seiring tingginya biaya kredit membatasi
laju pertumbuhan. BOE telah memangkas suku bunga dua kali semenjak Desember
untuk meningkatkan spending seiring ekonomi menuju kinerja terburuk dalam kurun
16 tahun terakhir.
2.3.2 Pekerja dari Perusahaaan Non-Formal dan
Formal
Sekitar 600
ribu karyawan di Inggris akan kehilanggan pekerjaannya pada 2009 mendatang,
akibat krisis financial global yang terjadi.
“Menurut kami, angka
penggangguran akan mengalami lonjakan tajam pada awal tahun 2009. Kemungkinan
angka tersebut akan mencapai 600 ribu pada tahun 2009 nanti,” ujar chief
economist for the the Chartered Institute of Personnel and Development (CIPD)
John Philpott seperti dikutip AFP, Selasa (30/12/2008).
Dia melanjutkan, sekitar satu
juta orang akan kehilangan pekerjaannya sebelum perekonomian dapat bangkit
setelah dihantam krisis ekonomi global. Untuk itu, Philpott menegaskan tiga
bulan ke depan merupakan waktu terburuk dengan adanya PHK sejak 1991.
“Pada akhir tahun ini muncul
pandangan skeptis, CIPD telah memperingatkan bahwa pada 2008 ini kemungkinan
menjadi tahun terburuk bagi Inggris. Pada dekade ini dengan banyaknya PHK,”
ujar John Philpott.
Hal ini ditandai dengan rentetan
dari tingginya perusahaan-perusahaan yang bangkrut beberapa wakrtu terakhir
ini, termasuk century-old toys hingga retail pakaian Woolworths, di mana lebih
dari 800 tokonya tutup sebelum Natal dan sisanya akan ditutup pada minggu
depan.
Dia melanjutkan, berdasarkan
asumsi membaiknya ekonomi pada semester II-2009, PHK masih akan berlanjut
hingga 2010. (rhs)
2.4 Stabilitas Harga Barang-Barang Pokok
Bagi negeri
dengan perekonomian yang stabil seperti Inggris, kenaikan harga yang berarti
inflasi, jarang menjadi pemberitaan. Karena, angkanya dari tahun ke tahun
rendah, berkisar antara satu sampai dua persen. Artinya, misalnya harga susu
satu liter, misalnya, selalu berkisar antara 60-80 sen.
Tetapi tahun ini sama seperti
banyak tempat di dunia, karena meningkatnya harga minyak dunia dan harga
komoditi, kebutuhan bahan pokok semakin mahal untuk dibeli.
Harga sayur brokoli misalnya naik 11 persen jika dibandingkan tahun lalu.
Harga daging termasuk daging sapi, naik 16 persen. Secara keseluruhan angka inflasi di Inggris bulan Agustus ini adalah 4.4 persen.
Harga sayur brokoli misalnya naik 11 persen jika dibandingkan tahun lalu.
Harga daging termasuk daging sapi, naik 16 persen. Secara keseluruhan angka inflasi di Inggris bulan Agustus ini adalah 4.4 persen.
Mungkin tidak tinggi
dibandingkan di banyak negara lain, namun ini dua kali lipat dibandingkan
perkiraan sebelumnya.
Dalam beberapa bulan terakhir,
hampir setiap hari muncul berita mengenai mahalnya barang-barang. Yang menarik
adalah juga kemudian muncul berbagai artikel bagaimana caranya berhemat.
Berbagai supermarket juga kemudian berusaha meringankan beban konsumen dengan
berbagai promosi. Misalnya beli satu dapat satu gratis.
Atau bentuk lainnya, bila kita
belanja sebanyak 50 poundsterling, kita akan mendapatkan pengurangan lima sen
per liter bila membeli bensin di pom bensin milik supermarket tersebut.
kenaikan harga barang-barang ini
memang mulai terasa. Sebelumnya, bisa berbelanja mingguan, untuk menghabiskan
50 poundsterling, sekitar 800 ribu rupiah, agak sulit.
Namun belakangan, rasanya baru
membeli beberapa keperluan saja, sudah mencapai angka tersebut.
Tidak mengherankan pula bila
supermarket dengan bahan-bahan murah yang selama ini dipandang sebelah mata
oleh konsumen kebanyakan, mendapatkan peningkatan pengunjung.
Di Inggris, supermarket seperti
Tesco, Sainsbury, Morrison atau Waitrose biasanya mendapatkan pengunjung
rata-rata kelas menengah Inggris.
Di bawah mereka ada jaringan
supermarket yang berasal dari Eropa seperti Aldi, Lidl atau NETO dimana
harga-harga barang-barang mereka lebih murah, karena mereka tidak banyak
menggunakan tenaga pekerja dan barang-barangnya tidak disusun rapi.
Sekarang, pengunjung ke
supermarket yang dianggap kelas bawah ini meningkat 20 persen dalam beberapa
bulan terakhir.
Setengah tahun lalu, rasanya
warga Inggris masih disebut malu-malu kalau disebut harus berhemat atau membeli
barang-barang lebih murah.
Namun dengan berjalannya waktu,
istilah credit crunch, kira-kira himpitan ekonomi, hampir setiap hari menjadi
pembicaraan.
Satu hal yang positif dari semua
itu adalah kemudian sikap berhemat, sikap untuk tidak menghambur-hamburkan
sesuatu, sikap untuk tidak hidup mewah gencar dipromosikan.
Dalam soal makanan, misalnya,
Perdana Menteri Inggris Gordon Brown pernah mengatakan bahwa ya memang harga
komoditi pokok dunia sekarang sedang tinggi-tingginya, tapi sebenarnya dari
makanan yang dibeli oleh warga Inggris, hampir separuh diantaranya dibuang,
entah karena busuk, tidak enak, atau terlalu banyak.
Hal lain juga adalah penghematan
yang dilakukan pihak supermarket dalam memberikan kantong plastik gratis dan
meminta konsumen membawa kantong sendiri dari rumah, akan sangat membantu
lingkungan. Karena bahan-bahan yang terbuat dari plastik menjadi bahan polusi
yang merusak lingkungan.
Beberapa pihak menyebut keadaan
ekonomi sulit ini akan berlangsung sampai tahun depan, dengan angka inflasi
masih akan naik, sebelum barangkali menurun di akhir tahun 2009
II.2 Politik Negara Inggris.
Sejak abad
ke-9, sistem
politik Inggris sudah menerapkan kerajaan dalam menjalankan roda
pemerintahan. Pada abad ke-15 kerajaan Inggris menyatu dengan kerjaan Wales dan
Skotlandia. Pada abad ke-17, kerajaan Inggris berubah nama menjadi kerajaan Britania Raya.
·
Kepala Negara: Raja atau Ratu.
·
Kepala Pemerintahan : Perdana
Menteri.
Keluarga Kerajaan
Eksekutif
Parlemen Britania Raya adalah
yang tertua di dunia dan terdiri dari dua kamar: House of Commons dan House of Lords.
Pada Abad ke-17 Inggris merubah
sistem pemerintahan ke Monarki yang
dijalankan oleh parlement. Dari sinilah negara Inggris mendapat julukan Mother
of Parliament. Inggrislah yang pertama kali menempatkan sistem parlementer
dalam roda pemerintahan.
Sistem pemerintahan ini tetap
bertahan sampai sekarang, meskipun ada beberapa perubahan kecil dalam
sistemnya. Saat ini, Inggris membagi sistem parlementer ke dalam empat bagian.
Yaitu; raja
dan ratu, kabinet, parlemen dan badan pengadilan
Raja dan ratu di Inggris
sebenarnya hanyalah sebuah simbol. Ia adalah simbol kekuasaan dan simbol dari
sistem monarki yang dianut oleh Inggris. Roda pemerintahan sepenuhnya
dibebankan kepada perdana menteri.
Monarki Ala Inggris
Pada
dasarnya, Monarki adalah sistem pemerintahan yang dilakukan oleh kerajaan.
Tapi, ada beberapa hal yang membedaan monarki di Inggris dengan Monarki di
Nnegara lain. Inggris menganut sistem Monarki yang kekuasaannya tidak mutlak
dipegang oleh ratu. Ada beberapa elemen lain yang terkait jika
mengambil kebijakan.
Ada beberapa pokok dasar hukum
yang harus dipatuhi oleh roda pemerintahan Inggris. Antara lain; adanya
oposisi, Ratu adalah simbol keagungan tapi tidak boleh ikut campur dalam
kebijakan politik, sistem dwi partai, dan
lain-lain.
Inggris menunjukkan bahwa
Monarki yang mereka anut tidak tergantung terhadap kekuasaan raja atau ratu.
Mereka hanyalah simbol yang diagungkan, tapi tidak punya kekuatan dalam
pemerintahan. Itulah kenapa setiap kebijakan politik Inggris selalu dilakukan
oleh perdana menteri yang terpilih.
Rakyat Inggris dan Pemberontakan Terhadap
Monarki
Inggris
terkenal sebagai negara yang demokratis. Tapi mereka juga sangat menghormati tradisi sebagai negara yang menghormati
tradisi kerajaan. Ini terlihat dari sikap masyarakat yang menghargai keberadaan
raja dan ratu, walaupun sebenarnya bertentangan dengan sikap demokrasi.
Akan tetapi, geliat
pemberontakan juga pernah terjadi di jalanan Inggris. Pada 1977, Sex Pistols,
band punk-rock asal Inggris memberontak lewat lagu God Save The Queen.
Lagu tersebut mengkritik sistem
pemerintahan Inggris yang menurut Sex Pistols sebenarnya sangat tidak
demokratis.
II.3 Budaya Negara Inggris.
Kajian budaya
bisa dikatakan lahir di Inggris. Momentum institusionalnyalah yang membuat
sebagian besar orang menyebutnya demikian. Sebelum menjadi negara industri
maju, dulu Inggris merupakan negara pertanian dengan menggunakan sistem feodal.
Pertumbuhan industri yang mulai muncul di abad XVIII menumbuhkan kelas sosial
baru, yaitu kelas pekerja. Kelas pekerja ini sejak kemunculannya luput dari
perhatian banyak orang. Berakhirnya Perang Dunia II dan dekolonisasi
negara-negara jajahan memberi pengaruh yang sangat besar bagi kemunculan Kajian
Budaya. Perang Dunia II berakhir dengan ‘kemenangan’ sekutu. Di Inggris
kesempatan mendapatkan pendidikan diperluas tidak hanya untuk mereka dari
golongan ‘atas’ namun kelas pekerjapun diijinkan untuk mendapatkan pendidikan
lanjut. Selain itu, pendidikan untuk orang dewasa sangat dikembangkan sebagai
sarana rekonstruksi paska-perang. Pembukaan kesempatan ini mengakibatkan
kemunculan banyak intelektual yang berasal dari kelas pekerja. Dekolonisasi
negara-negara jajahan yang mengikuti berakhirnya perang dunia II juga
memberikan kesempatakan yang lebih luas penduduk negara bekas jajahan untuk
belajar dan mencari pekerjaan di bekas negara penjajahnya. Dalam konteks
Inggris, salah satu yang paling besar adalah penduduk India dan Pakistan yang
belajar dan bekerja di Inggris.
Pada waktu itu
(paska Perang Dunia Kedua) kelompok elit Inggris masih menjadi kekuatan dominan
sebagaimana yang terjadi sebelum perang, kelompok elit ini terutama adalah
bangsawan, ilmuwan pengusaha dan para intelektual. Dahulu ketika industri belum
berkembang, Inggris adalah salah satu negara yang menganut sistem feodal. Ada
bangsawan pemilik tanah luas yang menyewakan tanah kepada petani untuk diolah.
Ketika industri (benang wol waktu itu) mulai masuk ke Inggris, para petani ini
terusir dari tanah-tanah (sewaan) mereka, karena tanah itu dijadikan ladang
penggembalaan domba yang bulunya akan dijual ke industri benang wol. Pengusiran
ini oleh Marx disebut dengan enclosure. Nah, para petani yang
kehilangan tanah ini kemudian menjadi pekerja atau buruh di industri-industri
yang baru muncul itu. Buruh atau pekerja berada di lapisan terbawah dari
hirarki kelas sosial yang ada di Inggris. Mereka dianggap ‘tidak berbudaya’.
Yang dikatakan budaya waktu itu adalah apa yang disebut sebagai high
culture, budaya-tinggi, budaya yang hanya bisa dinikmati oleh orang
tertentu dalam ruangan privat. Seperti orkestra, opera dan lukisan terkenal
karya maestro dunia. Kaum elit ini menunjukkan kekuatannya dengan memberikan
legitimasi terhadap dan menunjukkan bentuk dan praktik budaya mereka.
Sementara itu,
pertunjukan drama di kedai kopi ataupun orkes pinggir jalan termasuk dalam
kategori low-culture, budaya rendah—budaya yang bisa dinikmati siapa
saja tapi tidak oleh mereka yang berstatus sosial tinggi. Di sisi lain, terpaan
budaya pop Amerika terhadap kaum pekerja ini sangat gencar. Dan kaum pekerja
menyerapnya dengan mudah. Inilah yang mengkarakterisasikan budaya kelas
pekerja. Tidak sama dengan budaya pop-tradisional namun juga bukan semata-mata
budaya pop-Amerika yang diserap serta merta. Kategorisasi ini tentu saja
dibuat oleh mereka kelompok elit untuk melakukan, dalam istilah Bourdieu
distingsi sosial, membedakan diri dari kelas pekerja (terutama) dengan memiliki
taste budaya yang berbeda.
Kategorisasi dan
peminggiran budaya selain high culture ini merupakan salah satu faktor
yang memberikan Kajian Budaya satu karakter yang berbeda dari kajian lain,
yaitu subjek kajian (subjek matter)-nya adalah praktik budaya dan relasinya dengan
kekuasaan. Tujuan utamanya adalah menunjukkan relasi kuasa dan meneliti
bagiamana relasi ini mempengaruhi danmembentuk praktik-praktik kultural. Tumbuh
di negara industri juga membuat Kajian budaya berkomitmen pada evaluasi moral
masyarakat modern dan membatasi aksi politik. Kajian budaya bukan kajian yang
bebas nilai tetapi berkomitmen dengan konstruksi sosial. Sehingga kajian budaya
bertujuan untuk memahami dan mengubah struktur dominasi di manapun dominasi itu
ada, terutama dalam masyarakat kapitalis industri.
Kesempatan
mendapatkan pendidikan tinggi ini membuat para intelektual kelas pekerja
berfikir tentang budayanya sendiri yang bahkan tidak disadari keberadaannya.
Para intelektual kelas pekerja ini berusaha meruntuhkan hirarki sosial yang
demikian itu, dan sekaligus meruntuhkan ‘kesucian’ high culture dengan
merayakan budaya popular kelas pekerja yang otentik. Namun demikian Kajian
Budaya bukanlah kajian tentang budaya yang terpisah dari konteks sosial dan
politiknya. Kajian Budaya berusaha memahami budaya dalam bentuk-bentuknya yang
kompleks dan menganalisa konteks sosial dan politik dalam mana budaya
memanifestasikan dirinya. Richard Hoggart dalam bukunya yang berjudul The
Use of Literacy di tahun 1975 menunjukkan bagaimana konteks sosial dan politik
yang melandasi kemunculan budaya kelas pekerja di Inggris. Hoggart seorang yang
berasal dari kelas pekerja. Ia menulis ““sosiologi-budaya” kelas pekerja
dengn menggunakan teori sastra!” (Sunardi 2004: viii, tekanan asli dari
penulis). Tulisan ini memberikan bentuk intelektual bagi Kajian Budaya yang
bisa dikenali dengan mudah. Hoggart berpendapat bahwa pembacaan kritis terhadap
seni bisa mengungkap “felt quality of life” suatu masyarakat (terjemahan bebas
dari Sardar & van Loon, 1999:27). Hoggart adalah salah satu pendiri Centre
for Contemporary Cultural Studies di University of Hull.
Dalam buku ini
Hoggart menggambarkan tentang kehidupan kelas pekerja sebelum dan sesudah
perang. Perubahan-perubahan yang terjadi sebelum dan sesudah menjadi
pekerja. Hoggart menyimpulkan bahwa budaya popular tradisional (sebelum menjadi
pekerja) berbeda dengan budaya kelas pekerja yang berhubungan dengan kondisi
sosial kelas pekerja (yang menghasilkan dan mengkonsumsi budaya itu). Karya
Hoggart ini menjadi salah satu tonggak penting dalam Kajian Budaya di Inggris.
Keberpihakan kelas yang ditunjukkan dalam karya Hoggart ini kemudian menjadi
ciri penting Kajian Budaya, baik di Inggris maupun di seluruh dunia.
Eksponen Kajian Budaya yang juga
dari kelas pekerja adalah Raymond Williams. Baginya budaya adalah entitas yang
iklusif (all-inclusive entity), ‘cara hidup secara keseluruhan’, material,
intelktual dan spiritual (Sardar & van Loon, 1999: 29). Ia meneliti konsep
tentang budyaa dari Revolusi Industri sampai dengan masyarakat Inggris paska
Perang Dunia Kedua. Williams mengatakan bahwa masyarakat Inggris telah
mengalami berbagai revolusi: industrialisasi, demokratisasi dan transformasi.
Dua founding fathers lain adalah E. P. Thompson dan Struart Hall. E.P. Thompson
dalam karyanya The Making of the English Working Class (1978),
berusaha mendeskripsikan kemengadaan (come into being) kelas pekerja di Inggris
dalam periode sejarah yang spesifik. Dan mengembalikan perhatian masyarakat
kepada satu populasi di Inggris yang luput dari perhatian tradisi dominan
sejarah konvensional. Dalam karya ini sangat kental dengan tradisi Marxist
walau muncul perbedaan di sana sini tentang berberapa konsep.
Stuart Hall adalah yang paling
terkenal di antara keempatnya. Ia mengatakan bahwa Kajian Budaya harus mampu
menjawab personal teoretis dan politik. Kajian Budaya bisa benar-benar memiliki
implikasi praktis terhadap realitas. Walau banyak bertitik tolak dari tradisi
Marxist, namun Hall banyak juga memberikan kritik terhadap tradisi ini. Salah
satunya bahwa masyarakat tidak hanya ditentukan dan disetir oleh konflik
ekonomi saja, namun juga oleh konflik berbasis ras, gender, agama dan wilayah.
Sehingga Kajian Budaya memperlihatkan perbedaanya dengan analisis Marxist yang
hanya berbasis kelas (ekonomi) dan tidak menyentuh wilayah lain.
Latar belakang
para founding fathers Kajian Budaya yang mempengaruhi beragamnya pendekatan
yang dipakai, Kajian Budaya disebut inter-disipliner dan bahkan pos-disipliner.
Kajian budaya menyerap banyak disiplin yang sudah ada dan kemudian
mensintesakannya (Sunardi 2004: x). Bidang kajiannya sama sekali baru. Kajian
budaya mengaji bidang yang selama ini berada di marjin atau sama sekali tidak
tersentuh, seperti kelas pekerja dan kelompok punk di Inggris. Ada
banyak ide kunci yang berasal dari berbagai paradigm teoretis dan metodologis
yang berpengaruh dalam kajian budaya, seperti psikoanalisis, strukturalisme,
postruturalisme, politik perbedaan dan Marxisme.
Selama
fase awal Kajian Budaya di Inggris memang banyak dipengaruhi oleh gerakan New
Left. Sehingga, kajiannya banyak dipengaruhi oleh tradisi kiri. Sejak masa
penjajahan banyak intelektual dari negara jajahan yang belajar di negara
jajahan (dalam konteks ini Inggris), dan lebih banyak lagi setelah terjadi
dekolonisasi. Mereka (para intelektual dari negara jajahan ini) memberikan
‘suara’ dan warna yang berbeda dalam kajian budaya di Inggris. Ketika mereka
pulang ke negaranya masing-masing, mereka membawa kajian budaya pulang. Dan
kemudian meyebarlah Kajian Budaya ke seluruh dunia dan berkembang sesuai
kondisi di masing-masing negara. Perluasan ini berakibat pada meluaskan pokok
Kajian Budaya, tidak hanya pada kelas pekerja saja (terutama pemuda dari kelas
pekerja) namun meluas ke apa yang disebut subkultur, subgroup perempuan,
kelompok minoritas dan terpinggirkan , bentuk-bentuk resistensi mereka terhadap
kelas dominan. Inggris mempunyai
dua dari universitas yang terkemuka di dunia, yaitu Universitas
Cambridge dan Universitas
Oxford dari mana tokoh-tokoh ilmuwan dan militer, seperti
Sir Isaac
Newton, Charles Darwin,
Michael
Faraday, Paul
Dirac dan Isambard
Kingdom Brunel berasal. Negara ini juga terkenal
dengan penemuan seperti mesin
uap,
lokomotif,
vaksinasi,
televisi,
radio,
telepon,
hovercraft,
mesin
pembakaran dalam dan mesin jet.
William Shakespeare
merupakan tokoh yang penting dalam kesusasteraan Inggris. Penulis-penulis
terkenal dari Britania Raya juga termasuk Brontë Bersaudari
(Charlotte, Emily, dan Anne), Jane
Austen, Joanne Kathleen Rowling, Agatha Christie, J.R.R.
Tolkien dan Charles
Dickens. Penulis sajak yang terkenal ialah Lord Byron,
Robert Burns, Lord Tennyson, Thomas Hardy, William Blake
dan Dylan Thomas.
Beberapa museum yang terkenal di
Inggris adalah museum Galeri Nasional, Museum Albert, dan Museum Victoria,
serta Museum Take. Di Inggris juga terdapat perpustakaan terbesar di dunia,
yaitu The British Library. Dan tempat tersuci di Inggris adalah Westminster
Abbey, serta universitas tertuanya yaitu universitas Oxford Cambridge.
II.4 Pertanian Negara Inggris.
Hasil-hasil
pertanian, peternakan, perikanan, dan kehutanan yang penting di Inggris:
Kentang dan sayur mayor terdapat di Lancash
Gandum, barley, dan bit gula terdapat di Pegunungan Anglia
Timur, Kent, Worcester, dan Devon.
II.5 Penduduk Negara Inggris.
Jumlah penduduk 60.000.000 jiwa. Kepadatan
mencapai 240 jiwa / km2.
Penduduk asli di Inggris disebut orang Inggris
yaitu :
-Bangsa
Kelt (Skot, Irlandia, Welsh)
-Bangsa
Jerman (Anglo, Saxon, Jute, Denmark, Norman)
Agama yang dianut Kristen (86,9 %), (8,8 %)
Islam, Yahudi, Hindu.
Agama
yang dominan di wilayah kerajaan Inggris adalah Kristen 71.6%, diikuti agama
lain, seperti Islam 3.1%, Hindu 1.1%, Sikh 0.7%, Jewish 0.5%, Budha 0.3%, Tidak Beragama 14.6%. Inggris sangat kental dengan
tradisi aslinya yang berhubungan dengan kerajaan.
Inggris tergolong sebagai negara
padat penduduk di Uni Eropa. Menurut angka dari Majelis Rendah Inggris, tahun
depan, setiap kilometer persegi lahan Inggris akan dihuni oleh 402,1 orang.
Sarjana
sangat dominan di Negara ini, mengingat sarana yang lebih dari memadai serta
jaminan pendidikan. Mata pencaharian masyarakatnya
antara lain : olahragawan (terutama sepak bola), Karyawan, Nelayan, Petani.
Meski demikian, profesi karyawan sangat dominan terutama di bidang jasa.
Posisi
Inggris hanya dikalahkan Malta yang memiliki kepadatan 1.351 penduduk setiap
kilometer persegi. Posisi ketiga ditempati Belanda dengan 398,5 orang per satu
kilometer persegi, lalu disusul Belgia (355,2) dan Britania Raya (256,9).
Imigrasi
dilihat sebagai penyebab utama lonjakan angka penduduk di Inggris. Para
pendatang lebih memilih Inggris dibandingkan wilayah lain dalam Kerajaan
Britania Raya yang tahun depan diprediksi akan dihuni oleh 256,9 orang untuk
setiap satu kilometer.
Berdasarkan
data itu, negara Uni Eropa yang paling langka penduduknya adalah Finlandia
dengan 15,8 jiwa dan Swedia dengan 21,2 orang setiap satu kilometer persegi.
Ras yang
dominan di kerajaan Inggris adalah 90% Kulit Putih, diikuti 5.3% Asia Selatan,
2.7% Kulit Hitam, 1.6% Campuran, 0.7% Cina, 0.6% Lainnya. Negara ini berbentuk
pulau yang cukup besar yang terdiri dari banyak pantai dan pelabuhan serta dataran rendah yang luas dan
perkotaan
II.6 Hubungan Bilateral Negara Inggris.
Bentuk
Kerja Sama Inggris dengan Indonesia ( hub bilateral )
Inggris termasuk anggota organisasi internasional, seperti
MEE, NATO, PBB, dan persemakmuran Inggris, dan dalam program pembangunan
Indonesia, Inggris merupakan anggota CGI. Hubungan yang telah terjalin antara
Indonesia dan Inggris adalah hubungan sosial, politik, kebudayaan, pendidikan,
pertanian, telekomunikasi, dan perindustrian.
Dalam kunjungannya ke Indonesia tanggal 9-10 Maret 2010, Sir
Andrew Cahn, Chief Executive of UK Trade and Investment (UKTI), telah
mengadakan pertemuan secara terpisah dengan beberapa pejabat Pemerintah
Indonesia yaitu Menteri Perindustrian RI, Wakil Menteri Perdagangan, Sekretaris
Direktur Jenderal Pajak, Wakil Kepala BKPM dan Kepala BPOM yang didampingi oleh
wakil-wakil dari KADIN. Sementara itu, Sir Andrew Cahn didampingi Duta Besar Inggris
untuk Indonesia dan perwakilan dari perusahaan dan asosiasi Inggris yaitu Marks
and Spencer, Scotch and Whiskey Association, Diageo, G4S, Bentoel dan Unilever.
Kunjungan pejabat tinggi UKTI tersebut merupakan upaya
Inggris dalam meningkatkan hubungan ekonomi bilateral dengan Indonesia melalui
dialog dengan pejabat-pejabat tinggi instansi terkait di Indonesia. KBRI London
dalam hal ini telah turut mendukung pelaksanaan kunjungan dimaksud antara lain
melalui dukungan fasilitasi serta mengirimkan seorang wakilnya untuk
mendampingi secara langsung selama pertemuan dengan instansi-instansi.
Dalam rangkaian pertemuan selama kunjungan tersebut, secara umum kedua pihak mengakui bahwa hubungan bilateral Indonesia-Inggris di bidang perdagangan dan investasi telah menunjukkan perkembangan yang menjanjikan dan sepakat untuk terus bekerjasama dalam meningkatkan hubungan baik yang telah terjalin selama ini, dengan berpegang pada prinsip win-win relation dan mengutamakan mutual interest.
Pihak Inggris juga menyampaikan rencana beberapa investor besar Inggris untuk melakukan ekspansi mereka di Indonesia dalam waktu dekat. Bagi Inggris, Indonesia merupakan emerging market yang potensial dengan jumlah kelas menengah yang substansial dan memiliki daya beli yang cukup baik, walaupun dalam keadaan krisis ekonomi global saat ini. Namun diakui bahwa upaya untuk mengintensifkan komunikasi dan dialog terutama terkait kebijakan dan regulasi di Indonesia masih perlu terus dilakukan guna mendukung peningkatan hubungan perdagangan dan investasi secara bilateral.
Dalam rangkaian pertemuan selama kunjungan tersebut, secara umum kedua pihak mengakui bahwa hubungan bilateral Indonesia-Inggris di bidang perdagangan dan investasi telah menunjukkan perkembangan yang menjanjikan dan sepakat untuk terus bekerjasama dalam meningkatkan hubungan baik yang telah terjalin selama ini, dengan berpegang pada prinsip win-win relation dan mengutamakan mutual interest.
Pihak Inggris juga menyampaikan rencana beberapa investor besar Inggris untuk melakukan ekspansi mereka di Indonesia dalam waktu dekat. Bagi Inggris, Indonesia merupakan emerging market yang potensial dengan jumlah kelas menengah yang substansial dan memiliki daya beli yang cukup baik, walaupun dalam keadaan krisis ekonomi global saat ini. Namun diakui bahwa upaya untuk mengintensifkan komunikasi dan dialog terutama terkait kebijakan dan regulasi di Indonesia masih perlu terus dilakukan guna mendukung peningkatan hubungan perdagangan dan investasi secara bilateral.
BAB
III
PETA WILAYAH
( INGGRIS )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar