KAKAO
2.1 Tanaman Kakao
2.1.1 Sejarah kakao
Buah Kakao |
2.1.2 Taksonomi kakao
Kakao merupakan tumbuhan berwujud pohon yang berasal dari Amerika Selatan. Dari biji tumbuhan ini dihasilkan produk olahan yang dikenal sebagai cokelat. Kakao merupakan tumbuhan perennial berbentuk pohon,
di alam dapat mencapai ketinggian 8-10 m. Pohon kakao dapat tumbuh pada
daerah-daerah yang berada pada 10°C LS, dengan curah hujan 1-5 L/mm2 per tahun, dengan temperatur 18-32°C. (Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, 2008).
Klasifikasi ilmiah kakao antara lain:
Dunia : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Sub kelas : Dialypetaleae
Bangsa : Malvales
Suku : Sterculiaceae
Marga : Theobroma
Jenis : Theobroma cacao L.
(Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, 2008).
2.2 Manfaat Kakao
Kakao adalah bahan baku dari cokelat , dimana cokelat mengandung jumlah
lemak dan gula yang tinggi, namun telah dilaporkan dapat memberikan
kontribusi positif untuk kesehatan karena mengandung antioksidan dan
flavonoid seperti katekin, epikatekin, prosianidin serta polifenol yang
membantu kesehatan vaskular, mencegah penuaan dini, membangkitkan mood
, meningkatkan fungsi pembuluh darah, melindungi sel darah merah dari
lisis dan kerusakan oksidatif yang erat hubungannya dengan aktivitas
antioksidan yang tinggi (Engler et al., 2004; Kusumaningtiyas, 2008; Wanti, 2008).
2.3 Karakterisasi Tanaman Kakao
2.3.1 Klasifikasi tanaman kakao (T. cacao)
Klasifikasi tanaman kakao yang bijinya dapat dimanfaatkan menjadi cokelat terbagi menjadi tiga macam, yaitu:
a) Criollo
Criollo
berasal dari daerah Amerika Tengah, Kepulauan Karibia, dan sebagian
kecil bagian utara Amerika Selatan. Keunggulannya terletak pada
kompleksitas rasa namun lembut dengan rasa cokelat klasik yang rendah,
tetapi sangat kaya pada secondary note dengan
jejak yang bertahan lama di mulut. Sayangnya, criollo kini sudah sangat
sulit ditemukan dan hanya menghasilkan buah yang sedikit jumlahnya.
Kalaupun ada, harganya sangat mahal di pasar kakao (Prihantoro, 2008).
b) Forastero
Forastero
dapat dikatakan sebagai pohon kakao industri. Karena lebih tahan akan
tuntutan lingkungan sekitarnya, jenis ini sangat mudah ditemukan
diberbagai negara yang memiliki iklim tropis. Selain itu varietas ini
sangat produktif menghasilkan buah kakao. Hanya saja, kualitasnya kalah
dibandingkan dengan criollo. Bijinya memiliki karakter rasa khas cokelat sangat kuat (Reyhan,
2008). Forastero secara fisik memiliki ciri kulit berwarna hijau pada
saat muda dan kuning pada saat matang dengan kulit yang tebal, serta
menghasilkan biji cokelat yang mutunya sedang atau dikenal juga sebagai ordinary cocoa (Wanti, 2008).
c) Trinitario
Trinitario adalah perkawinan criollo dan forastero yang terjadi secara alami. Jenis ini memiliki “kekuatan fisik” forastero dan inner beauty dari criollo. Nama trinitario
diberikan karena tanaman ini berasal dari Trinidad (Reyhan, 2008).
Warna buah kakao pada dasarnya ada dua macam, yaitu (Smanda, 2008):
-buah muda berwarna hijau putih dan bila masak menjadi
berwarna kuning
-buah muda yang berwarna merah setelah masak menjadi oranye
-buah muda yang berwarna merah setelah masak menjadi oranye
2.3.2 Komposisi kimia biji kakao
Biji Kakao |
Menurut Misnawi et al. (2002),
biji kakao yang difermentasi mengandung kadar polifenol sekitar 50-100
g/kg, sedangkan biji kakao non fermentasi mengandung polifenol yang
lebih tinggi dibandingkan dengan biji kakao fermentasi, yaitu sekitar
120-180 g/kg. Keberadaan polifenol pada konsentrasi yang tinggi dalam
kakao memberi pengaruh negatif terhadap citarasa, berupa rasa sepat dan
pahit yang berlebihan serta menghambat pembentukan komponen-komponen
aroma selama proses penyangraian biji kakao (Misnawi et al., 2004).
Tabel 2.1 Komponen dan komposisi biji kakao (Law et al., 2009)
Komponen
|
Komposisi (%)
|
Pulp
|
Air
|
80- 87
|
Gula
|
10-13
|
Pentosa
|
2-3
|
Asam sitrat
|
1-2
|
Garam
|
7-10
|
Kotiledon
|
Air
|
32-39
|
Selulosa
|
2-3
|
Pati
|
4-6
|
Pentose
|
4-6
|
Sukrosa
|
2-3
|
Lemak
|
30-32
|
Protein
|
8-10
|
Teobromin
|
2-3
|
Kafein
|
1
|
Asam
|
1
|
Polifenol
|
5-6
|
KELAPA
Kelapa adalah
salah satu jenis tanaman yang termasuk ke dalam suku pinang-pinangan
(arecaceae). Semua bagian pohon kelapa dapat dimanfaatkan, mulai dari
bunga, batang, pelepah, daun, buah, bahkan akarnya pun dapat
dimanfaatkan. Batang pohon kelapa merupakan batang tunggal, tetapi terkadang dapat bercabang. Tinggi pohon kelapa dapat mencapai lebih dari 30 cm.
Daun kelapa tersusun secara majemuk,
menyirip sejajar tunggal, berwarna kekuningan jika masih muda dan
berwarna hijau tua jika sudah tua.
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Subkelas : Arecidae
Ordo : Arecales
Famili : Arecaceae
Genus : Cocos
Spesies : Cocos nucifera L.
Akar kelapa
merupakan akar serabut, tebal dan berkayu yang berkerumun membentuk
bonggol. Bunganya merupakan bunga majemuk dan buahnya berukuran besar
dengan diameter kira-kira 10-20 cm. Buah kelapa berwarna hijau, kuning,
dan ada yang berwarna orange.
Air
Kelapa Muda sangat baik untuk dikonsumsi, selain dapat menghilangkan
dahaga di saat kehausan, air kelapa muda memiliki banyak khasiat bagi
kesehatan tubuh.
Air buah nyiur ini ternyata punya khasiat dan nilai gizi yang luar biasa.
Bukan hanya unsur makro berupa nitrogen dan karbon, tetapi juga unsur
mikro yang sangat dibutuhkan tubuh ada di air kelapa. Unsur nitrogen di
dalamnya berupa protein yang tersusun dari asam amino, seperti alanin,
sistin, arginin, alin, dan serin.
Dibandingkan asam amino yang terdapat di susu sapi, asam
amino yang terkandung dalam air kelapa
ternyata lebih tinggi. Sementara unsur karbon dapat dijumpai dalam
bentuk karbohidrat sederhana seperti glukosa, sukrosa, fruktosa,
sorbitol, inositol, dan lainnya. Begitu pula dengan unsur mikro dalam
air kelapa berupa mineral yang dibutuhkan sebagai penganti ion tubuh.
Oleh karena itu wajar jika setelah minum kelapa muda tubuh kita terasa
kembali segar.
Jika diteliti lebih jauh, air kelapa
ternyata juga mengandung beragam vitamin. Di antaranya vitamin C yang
dominan, asam nikotinat, asam folat, asam pantotenat, biotin, serta
riboflavin. Tak heran jika air kelapa juga dimanfaatkan sebagai bahan
pengobatan tradisional sekaligus kecantikan. Di samping itu, secara
khusus, air kelapa kaya akan potasium (kalium). Selain mineral, air
kelapa juga mengandung gula (bervariasi antara 1,7 sampai 2,6 persen)
dan protein (0,07- 0,55 persen). Karena komposisi gizi yang demikian
ini, maka air kelapa berpotensi dijadikan bahan baku produk pangan.
Air kelapa juga bisa dimanfaatkan untuk
proses pembuatan minuman, jelly, alkohol, dektran, cuka, dan nata de
coco. Pengembangan produk-produk kesehatan dan energi terbarukan dapat menjadi salah satu sumber
pertumbuhan utama dalam agribisnis berbasis kelapa untuk menggerakkan
perekonomian pedesaan sekaligus meningkatkan pendapatan petani. Produk
seperti minyak kelapa murni (virgin coconut oil, VCO) dan biodiesel
dapat dikembangkan dalam skala kecil di pedesaan, bahkan pada tingkat
rumah tangga.
VCO merupakan minyak yang dihasilkan
melalui proses tertentu sedemikian rupa sehingga seasli mungkin seperti
keadaan alaminya dalam daging kelapa (virgin). Ini juga dimaksudkan
untuk membedakannya dengan proses pengolahan minyak kelapa yang melalui
tahapan pemurnian (refining) sehingga melibatkan bahan kimia. Dengan
demikian, VCO bebas bahan kimia.
NENAS
1. Sejarah TanamanNanas berasal dari Amerika Selatan, tepatnya di Brasil. Tanaman ini telah dibudidayakan penduduk pribumi disana sejak lama. Kemudian pada abad ke-16 orang Spanyol membawa nanas ini ke Filipina dan Semenanjung Malaysia, masuk ke Indonesia pada abad ke-15, (1599).
2. Klasifikasi dan Morfologi
Dalam klasifikasi atau sistematika tumbuhan (taksonomi), nanas termasuk dalam famili bromiliaceae. Kerabat dekat spesies nanas cukup banyak, terutama nanas liar yang biasa dijadikan tanaman hias, misalnya A. braceteatus (Lindl) Schultes, A. Fritzmuelleri, A. Adapun secara lengkap, klasifikasi tanaman Nanas adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Kelas : Angiospermae (berbiji tertutup)
Ordo : Farinosae (Bromeliales)
Famili : Bromiliaceae
Genus : Ananas
Species : Ananas comosus (L) Merr.
Tanaman nanas berbentuk semak dan hidupnya bersifat tahunan (perennial). Tanaman nanas terdiri dari akar, batang, daun, batang, bunga, buah dan tunas-tunas. Akar nanas dapat dibedakan menjadi akar tanah dan akar samping, dengan sistem perakaran yang terbatas Akar-akar melekat pada pangkal batang dan termasuk berakar serabut (monocotyledonae). Kedalaman perakaran pada media tumbuh yang baik tidak lebih dari 50 cm, sedangkan di tanah biasa jarang mencapai kedalaman 30 cm .
Batang tanaman nanas berukuran cukup panjang 20-25 cm atau lebih, tebal dengan diameter 2,0 -3,5 cm, beruas-ruas (buku-buku) pendek. Batang sebagai tempat melekat akar, daun bunga, tunas dan buah, sehingga secara visual batang tersebut tidak nampak karena disekelilingnya tertutup oleh daun. Tangkai bunga atau buah merupakan perpanjangan batang .
Daun nanas panjang, liat dan tidak mempunyai tulang daun utama. Pada daunnya ada yang tumbuh dari duri tajam dan ada yang tidak berduri. Tetapi ada pula yang durinya hanya ada di ujung daun. Duri nanas tersusun rapi menuju ke satu arah menghadap ujung daun .
Daun nanas tumbuh memanjang sekitar 130-150 cm, lebar antara 3-5 cm atau lebih, permukaan daun sebelah atas halus mengkilap berwarna hijau tua atau merah tua bergaris atau coklat kemerah-merahan. Sedangkan permukaan daun bagian bawah berwarna keputih-putihan atau keperak-perakan. Jumlah daun tiap batang tanaman sangat bervariasi antara 70-80 helai yang tata letaknya seperti spiral, yaitu mengelilingi batang mulai dari bawah sampai ke atas arah kanan dan kiri .
Nanas mempunyai rangkaian bunga majemuk pada ujung batangnya. Bunga bersifat hermaprodit dan berjumlah antara 100-200, masing-masing berkedudukan di ketiak daun pelindung. Jumlah bunga membuka setiap hari, berjumlah sekitar 5-10 kuntum. Pertumbuhan bunga dimulai dari bagian dasar menuju bagian atas memakan waktu 10-20 hari. Waktu dari menanam sampai terbentuk bunga sekitar 6-16 bulan.
Pada umumnya pada sebuah tanaman atau sebuah tangkai buah hanya tumbuh satu buah saja. Akan tetapi, karena pengaruh lingkungan dapat pula membentuk lebih dari satu buah pada satu tangkai yang disebut multiple fruit ( buah ganda). Pada ujung buah biasanya tumbuh tunas mahkota tunggal, tetapi ada pula tunas yang tumbuh lebih dari satu yang biasa disebut multiple crown (mahkota ganda).
sangat bermanfaat... mantapp
BalasHapusMGM National Harbor to reopen in Biloxi following
BalasHapus› 김해 출장안마 mgm-national-harbor › biloxi-f › mgm-national-harbor › biloxi-f Mar 17, 2019 — 파주 출장안마 Mar 17, 안성 출장안마 2019 MGM 강원도 출장샵 National Harbor has reopened its casino and hotel in 오산 출장마사지 Biloxi following the evacuation of two Mississippi casinos.